TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto menyebut, pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo hari ini membahas tentang tantangan-tantangan yang ada di perekonomian.
“Itu [pembicaraan dengan presiden] terkait tantangan di sektor perekonomian,” kata Airlangga, Senin (21/10).
Tantangan yang dibahas tersebut salah satunya cara untuk mengatasi neraca perdagangan, dimana menurutnya perlu dilakukan pengembangan kawasan ekonomi, mendorong efisiensi migas dan meningkatkan produksi migas juga melakukan substitusi impor dengan mengimplementasikan penggunaan biofuel atau mendorong B100.
Tak hanya dari sisi impor, Airlangga juga menyebut, untuk mengurangi defisit neraca dagang pemerintah akan mengoptimalkan kawasan-kawasan yang bisa mendorong ekspor tekstil.
Sayangnya, Airlangga belum mau menyebut jabatan apa yang akan diterimanya nanti. Menurutnya, keputusan tersebut diserahkan kepada presiden, dimana pengumuman susunan kabinet akan disampaikan Rabu mendatang. Namun, dia mengatakan kesiapannya untuk mendukung pemerintahan Jokowi hingga 2024.
“Kami sudah mengatakan siap untuk mendukung Pak Presiden, Pak Jokowi-Ma’ruf Amin sampai periode 2024,” ujar Airlangga.
Airlangga juga enggan menyebut berapa banyak tawaran kursi menteri ke partai Golkar. Dia mengatakan, hal ini menunggu pengumuman dari presiden. “Kader Golkar ada yang dipanggil dan ada yang tidak dipanggil,” kata Airlangga.
Dua Pos
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan bersedia menjadi menteri di Kabinet Kerja Jilid 2 setelah dipanggil Presiden Joko Wododo ke Istana Negara pada Senin (21/10/2019).
Lantas posisi menteri mana yang dinilai cocok untuk Airlangga?
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menilai Airlangga bisa saja mengisi kursi Menteri Koordinator Perekonomian.
“Bisa jadi Pak Airlangga diangkat sebagai Menko Perekonomian,” ujarnya di breaking news Kompas TV, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Enny menilai Airlangga punya kemampuan memimpin dan kemampuan pengetahuan ekonomi yang cukup untuk jadi seorang Menko Perekonomian.
Apalagi kata dia, pengalaman sebagai Menteri Perindustrian selama Kebinet Kerja Jilid 1 bisa dijadikan modal dasar. Meskipun kata Enny, kinerja Airlangga tidak memuaskan.
Padahal ucapnya, Airlangga punya kemampuan di sektor industri. Namun lantaran tergantung dengan sektor lain, sektor industri tak bisa tumbuh tinggi.
Sementara Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno meyakini Airlangga akan kembali menjadi Menteri Perindustrian seperti jabatannya di Kabinet Kerja Jilid 1.
Baca: Ini Dia Cucu Maruf Amin yang Ternyata Aktor Terkenal, Pernah Pacaran dengan Shireen Sungkar
Baca: Pimpinan DPR Sambangi Istana Bahas Nomenklatur Kementerian Baru
Baca: Anak Mantan TKI Jadi Menteri di Era Jokowi, Dulu ke Jakarta Naik Bis Ekonomi Seharga Rp 8 Ribu
“Banyak yang dicapai Pak Airlangga (sebagai Menperin). Bahkan capaiannya memuaskan dalam berbagai survei,” kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dua Pos Menteri yang Dianggap Cocok untuk Airlangga Hartarto, Apa Saja?" dan Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Bertemu Jokowi, Airlangga sebut bahas tantangan perekonomian