News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabinet Jokowi

Dipanggil Jokowi ke Istana, Tetty Paruntu Pernah Diperiksa KPK dan Saksi di Sidang Tipikor

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Christiany Eugenia Tetty Paruntu

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Christiany Eugenia Tetty Paruntu, Bupati Kabupaten Minahasa Selatan untuk periode 2010-2015 yang dipanggil Jokowi ke Istana Presiden Jakarta, Senin (21/10/2019) pagi ini disebut-sebut akan menjadi salah satu calon menteri di kabinet Jokowi-Maruf Amin untuk lima tahun mendatang.

Tetty Paruntu tak banyak bicara saat awak media menanyakan perihal maksud kedatangannya ke Istana.

Tetty Paruntu merupakan politisi dari Partai Golkar sekaligus pengusaha serta pekerja sosial.

Siapakah sosok Tetty Paruntu? Tetty Paruntu adalah bupati Minahasa Selatan periode 2010-2015 dan 2016-2011.

Dia merupakan anak anak dari mantan Rektor Universitas Sam Ratulangi, Jopie Paruntu. Sementara, ibunya seorang politikus yaitu Jenny Y Tumbuan.

Tetty sempat pindah ke Inggris dan mengenyam pendidikan menengah di arry Carlton Comprehensive School, Suthon Bomington, Inggris.

Selanjutnya, dia melanjutkan pendidikan di Pitman College jurusan Manajemen Bisnis.

Dia juga tercatat pernah menempuh pendidikan di West London Collage mengambil jurusan Sistem Informasi Management.

Pada1990, Tetty kembali k Indonesia dan melanjutkan pendidikan formal di Institut Pengembangan Sumber Daya Manusia Mayagita. 

Baca: Keluarga Janda di Sragen Hajatan Nikahkan Anaknya, Tak Ada Tetangga yang Datang Hanya Gara-gara Ini

Tetty Paruntu menjabat sebagai Presiden Direktur di PT Puspita Adhiniaga Indonesia sejak 1992.

Kemudian pada tahun 2006, Tetty Paruntu menjadi Direktur PT Chandra Ekakarya Pratama dan Direktur PT Partim Indomakmur.

Baca: Fadli Zon Disebut-sebut Masuk Bursa Calon Menteri di Kabinet Jokowi, Segini Daftar Kekayaannya

Tetty Paruntu juga sempat menjadi komisaris di PT Chandra Ekakarya Pratama sejak 1999 hingga 2006.

Selain itu, ia menjadi komisaris di PT Trutama Star pada 2004 hingga 2009.

Baca: Tokoh Maluku: Erick Thohir Tak Sukses Pimpin TKN karena Gagal Menangkan Jokowi- Amin Secara Absolut

Bahkan, Tetty Paruntu mendirikan dan menjadi Ketua Eugenia Ministry sejak ta 2002.

Karier politik Christiany Eugenia Tetty Paruntu dimulai ketika ia bergabung dengan Partai Golkar.

Tetty Paruntu juga menjabat sebagai fungsionaris DPP Partai Golkar dan Wakil Bendahara I Partai Golkar Sulawesi Utara.

Hingga pada tahun 2010, Tetty Paruntu berpasangan dengan Sonny Frans Tandayu mencalonkan diri di Pilkada Minahasa Selatan.

Christiany Eugenia Tetty Paruntu dilantik sebagai bupati pada 14 Desember 2010 oleh Gubernur Sulawesi Utara.

Kemudian, dia melanjutkan jabatannya sebagai Bupati Minahasa Selatan periode 2016-2021.

Pernah diperiksa KPK

Tim penyidik KPK melakukan pemeriksaan terhadap Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu.

Ia bakal diperiksa sebagai saksi atas kasus dugaan suap dan gratifikasi yang menjerat anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso.

"Pemeriksaan yang dilakukan merupakan bagian dari proses penelusuran asal-usul gratifikasi terhadap BSP (Bowo Sidik Pangarso)," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Rabu (26/6/2019).

Usai pemeriksaan Christiany Eugenia Paruntu, irit bicara setelah menjalani pemeriksaan di KPK, Rabu (26/6/2019).

"Nanti tanya pak penyidik aja ya," ucap Christiany Eugenia Paruntu.

Christiany Eugenia Tetty Paruntu tiba di Istana Presiden Jakarta, Senin (21/10/2019) sekitar pukul 10.00 WIB. Dia disebut-sebut calon menteri Jokowi. (Tribunnews.com/Theresia Felisiani)

Terhitung lima kali kalimat tersebut dilontarkan Christiany menjawab pertanyaan yang diajukan wartawan.

Christiany diperiksa kurang lebih 6 jam sebagai saksi atas kasus dugaan suap dan gratifikasi yang menjerat anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso.

Pantauan Tribunnews.com, hanya satu kalimat pembeda yang diucapkan Christiany selain 'tanya pak penyidik', yakni ketika ia dikonfirmasi soal materi pemeriksaan secara garis besar.

"Ya, gratifikasinya (gratifikasi yang diterima Bowo Sidik)," tutur Christiany di Gedung Merah Putih KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (26/6/2019).

Bupati Minahasa Selatan, Sulawesi Utara Christiany Eugenia Paruntu, usai menjalani pemeriksaan di KPK terkait kasus Bowo Sidik, Rabu (26/6/2019) (Tribunnews.com/ Ilham Rian Pratama)

Pernah Jadi Saksi di Sidang Kasus Suap dan Penerimaan gratifikasi Bowo Sidik

Christiany Eugenia Paruntu, mengungkapkan tidak pernah mengusulkan program revitalisasi pasar pada 2017.

Dia membantah pernyataan Dipa Malik, rekan terdakwa Bowo Sidik Pangarso di Komisi VI DPR RI periode 2014-2019.

Di persidangan sebelumnya, Dipa mengaku pernah dititipi amplop cokelat besar dari Christiany.

"Saya tidak tahu. Saya tidak pernah mengusulkan, tidak pernah tau program ini," kata Christiany, saat memberikan keterangan sebagai saksi di sidang kasus suap dan penerimaan gratifikasi yang menjerat terdakwa Bowo Sidik, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (2/10/2019).

Bupati Minahasa Selatan (Minsel) Christiany Eugenia Tetty Paruntu (Theresia Felisiani/tribunnews.com)

Menurut dia, pengajuan proposal program revitalisasi pasar diusulkan dinas perdagangan Minahasa Selatan.

Selama menjabat sebagai bupati, dia mempersilakan kepada dinas terkait agar setiap akhir tahun mengajukan proposal.

"Setiap akhir tahun ada pengusulan proposal di setiap dinas terkait. Dan ketika ada usulan proposal kita harus tanda tangan karena ada usulan dari bawah sampai wakil bupati," ungkapnya.

Dia hanya mengetahui ada empat proposal pengajuan revitalisasi pasar. Untuk program revitalisasi pasar tersebut, kata dia, masing-masing diusulkan sebesar Rp 6 miliar.

Setelah itu, dia mengaku, tidak mengetahui sampai sejauh mana proses pengajuan proposal hingga akhirnya proposal tersebut diterima.

"Tidak tahu karena kalau saya sudah tandatangan itu tanggung jawab dinas-dinas," tambahnya.

Sebelumnya, KPK menduga Bowo Sidik menerima gratifikasi dari proyek revitalisasi empat pasar di Minahasa Selatan pada 2017 dan 2018.

Untuk diketahui, Bowo Sidik merupakan terdakwa penerima suap dari pejabat PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK), pejabat PT Ardila Insan Sejahtera (AIS), dan penerima gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan.

Riwayat karier

Presiden Direktur PT Puspita Adhiniaga Indonesia (1992)

Komisaris PT Trutama Star (2004-2009)

Komisaris PT Chandra Ekakarya Pratama (2004-2009)

Direktur PT Partim Indomakmur (2004-2009)

Presiden Direktur PT Chandra Ekakarya Pratama (2006)

Fungsionaris DPP Partai Golkar Sulawesi Utara

Wakil Bendahara I Partai Golkar Sulawesi Utara

Bupati Minahasa Selatan (2010-2015)

Ketua Partai Golkar Sulawesi Utara

Bupati Minahasa Selatan (2016-2021

Penghargaan

Best Dressed Woman Indonesia (1992)

Penghargaan dari Lions Club International (2007)

Penghargaan Ibu Pembangunan Desa dari Manado Post (2009).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini