Pengamat politik dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) I Made Leo Wiratma mengingatkan komunikasi antar Menteri dan Wakil Menteri serta birokrasi di Kementerian.
Hadirnya Wakil Menteri, menurut dia bisa menimbulkan miskomunikasi di Kementerian. Karena lahirnya rantai birokrasi baru dengan munculnya Wakil Menteri.
"Kemungkinan terjadi miskomunikasi sehingga menimbulkan rantai birokrasi baru," ujar I Made Leo.
Misalnya, dia mencontohkan, seorang eselon satu mau laporkan atau merencanakan sesuatu, apakah melalui wakil menteri atau langsung ke menterinya?
Menurut dia, Standar Operasional Prosedur (SOP) perlu dibikin agar tidak terjadi miskomunikasi di Kementerian yang memiliki Wakil Menteri.
"Ini harus ada SOP yang jelas sehingga wakil menteri jangan sampai merasa dilangkahi jika suatu saat langsung berhubungan dengan menterinya," jelasnya.
"Atau bisa juga ketika lapor ke wakil menteri, wamen bilang tunggu pak menteri. Ini hal-hal yang bisa membuat kisruh," katanya.
Jokowi Lantik 12 Wakil Menteri di Istana Negara
12 wakil menteri Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 dilantik di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Pelantikan dilakukan setelah Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengenalkan satu per satu para wakil menteri di selaras tangga Istana Merdeka.
Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 72 M Tahun 2019 tentang Pengangkatan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Di sela-sela pelantikan, Jokowi meminta kesedian para wakil menteri yang berdiri di hadapannya untuk diambil sumpah.
"Bahwa saya akan setia kepada UUD RI Tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan, dengan selurus-lurusnya, demi darma bakti saya kepada negara," ujar Jokowi yang diikuti para menteri.
"Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa bertanggung jawab," kata Jokowi sambil diikuti para menteri.