Langkah ini dilakukan agar pembatas jalan tidak bergerak dan mengganggu kendaraan yang melintas.
Direktur Utama PT Jasamarga Pandaan-Malang, Agus Purnomo, mengimbau masyarakat untuk melakukan verifikasi terhadap informasi yang beredar.
"Kami imbau agar masyarakat dapat melakukan verifikasi terhadap informasi sebelum mempercayai hal-hal yang sebenarnya dapat dijelaskan secara ilmiah dan bahkan menghubungkan kejadian tersebut dengan ruas jalan tol lainnya di luar Jalan Tol Pandaan-Malang," ungkap Agus, dikutip dari Kompas.com.
PT Jasamarga juga mengimbau pengguna jalan untuk dapat berkendara dengan mematuhi aturan lalu lintas, memperhatikan rambu dan arahan petugas di lapangan untuk agar keselamatan pengguna jalan.
Dilansir melalui pandu-equator.com, road water barrier adalah material yang pada umumnya digunakan sebagai blokade jalan.
Material ini terbuat dari plastik polyethylene yang diisi dengan air.
Tujuan pemakaian road water barrier di antaranya ialah untuk melindungi kendaraan pada jalan, pekerja di area konstruksi, dan pengalihan lalu lintas.
Fungsi air pada road water barrier adalah bila terjadi benturan keras kendaraan maka kendaraan tersebut tidak mengalami kerusakan yang serius atau fatal.
Baca: Waskita Makin Selektif Garap Proyek Jalan Tol
Sebelumnya, dunia maya diramaikan dengan beredarnya video pembatas jalan yang mengalami pergerakan.
Sebuah tweet dari akun @ChajanJr ramai diperbincangkan warganet setelah mengunggah video tersebut pada Selasa (29/10/2019).
"KM 65 ruas tol Pandaan Malang. Mohon berhati hati yang sering melewati jalan tol tsb. Selalu berdoa sebelum berkendara dan jaga kecepatan. Perhatikan water barrier bergerak sendiri," tulisnya.
Hingga berita ini ditulis, unggahan tersebut telah diretweets dan disukain lebih dari lima ribu pengguna.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penjelasan Lengkap Barier di Tol Pandaan-Malang Bergerak Sendiri".
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto) (Kompas.com/Andi Hartik)