News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Info BMKG: Sebagian Wilayah Indonesia Memasuki Pancaroba, Waspada Cuaca Ekstrem

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI CUACA EKSTREM - BMKG : Sebagian Wilayah Indonesia Memasuki Pancaroba, Waspada Cuaca Ekstrem dan Angin Puting Beliung

BMKG : Sebagian Wilayah Indonesia Memasuki Pancaroba, Waspada Cuaca Ekstrem dan Angin Puting Beliung

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. mengatakan sebagaian wilayah Indonesia akan mengalami cuaca ekstrem karena memasuki pancaroba atau peralihan musim.

Dilansir dari laman resmi BMKG, sebanyak 15% daerah saat ini mulai mengalami peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan.

"Wilayah tersebut diantaranya yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumbar, Palembang, Riau, Kaltim, sebagian Sulawesi dan Sebagian Papua bagian Barat sudah memasuki musim hujan", ungkap Dwikorita saat konferensi pers di Kantor BMKG.

"Musim hujan 2019/2020 sebentar lagi akan dimulai sesuai prakiraan yang telah dibuat BMKG. Saat ini sebagian daerah telah memulai masa peralihan dari musim kemarau ke hujan bahkan beberapa daerah (sebanyak 15%)," ungkap Dwikorita.

Dwikorito menjelaskan, dalam peralihan musim seperti ini, sering menimbulkan cuaca ektrim, seperti angin kencang dan puting beliung.

"Di masa peralihan atau pancaroba, kondisi cuaca biasanya ditandai dengan perubahan arah angin dan peningkatan kecepatan. Kondisi seperti ini sering menimbulkan cuaca ekstrim seperti angin kencang dan puting beliung," terang Kepala BMKG.

BMKG mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada karena hujan dapat turun sesaat.

"Hal ini yang perlu diwaspadai. Hujan dapat turun sesaat namun pada sektor pertanian tetap memperhatikan prakiraan yang dikeluarkan BMKG saat akan memulai musim tanam," tambah Dwikorita

Ilustrasi (pexels.com/ Brett Sayles)

Apa yang harus diwaspadai pada saat pancaroba ini?

Dilansir laman resmi BMKG, pada periode peralihan musim saat ini yang perlu diwaspadai antara lain adanya potensi hujan lebat dalam waktu singkat dan angin kencang atau puting beliung.

Puting beliung merupakan fenomena angin kencang yang bentuknya berputar menyerupai belalai yang keluar dari awan Cumulonimbus.

Angin puting beliung dapar terjadi didaratan maumpun perairan, namun jika terjadi perairan biasa dinamakan water spout.

Namun demikian, tidak semua awan Comunlonimbus dapat menimbulkan fenomena puting beliung.

Sebab ada kondisi tertentu seperti ketika kondisi stabilitas atmosfer yang melebihi ambang batas tertentu yang mengindikasikan udara sangat tidak stabil.

Imbauan untuk mengantisipasi puting beliung

1. Jika terdapat pohon yang rimbun dan tinggi serta rapuh agar segera ditebang untuk mengurangi beban berat pada pohon tersebut

2. Memperkuat bagian atap rumah yang rapuh karena sangat mudah sekali terhempas oleh puting beliung, sedangkan atap rumah yang permanen, kemungkinannya kecil untuk terhempas.

3. Apabila melihat awan yang tiba-tiba gelap, padahal sebelumnya cerah, sebaiknya untuk tidak mendekati daerah awan gelap tersebut

4. Cepat berlindung dalam ruangan yang kokoh, hindari berdiri di dekat pepohonan yang berpotensi roboh, atau menjauh dari lokasi kejadian karena fenomena tersebut sangat cepat terjadi

5. Untuk jangka panjang pohon dipinggir jalan diganti dengan pohon akar berjenis serabut seperti pohon asem, pohon beringin, dsb

Tanda-Tanda Akan Terjadi Puting Beliung

1. Satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.

2. Udara mulai pagi hari sudah terasa panas serta cukup terik dan gerah.

3. Umumnya mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih berlapis-lapis), diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.

4. Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu/hitam yang dikenal dengan awan Cumulonimbus (CB).

5. Pepohonan di sekitar tempat kita berdiri, ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat karena hembusan angin.

6. Terasa ada sentuhan udara dingin di sekitar tempat kita berdiri.

7. Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan lebat tiba-tiba, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita.

Karakteristik puting beliung/angin kencang berdurasi singkat:

1. Sangat lokal, Luasannya berkisar 5-10 km
Waktunya singkat, umumnya sekitar atau kurang dari 10 menit lamanya

2. Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari

3. Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama

4. Sangat sulit diprediksikan karena sifat kejadian fenomenanya sangat lokal.

5. Proses terjadinya puting beliung memiliki kaitan yang erat dengan fase tumbuh awan cumulonimbus (CB).

(Tribunnews.com/Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini