TRIBUNNEWS.COM - Presiden Jokowi mewanti-wanti jangan sampai ada mafia berkedok aparat hukum yang menghambat program pembangunan dan akan melawan balik para mafia itu.
Hal itu Jokowi sampaikan dalam rapat terbatas Polhukam, Kamis (31/10/2019) di Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Ini banyak kan pejabat pemerintah, BUMN yang berinovasi dalam menjalankan program-program strategis, justru yang digigit," ujar Jokowi, melihat dari tayangan YouTube Kompas TV (01/11/2019).
Jokowi mengungkapkan akan balik menggigit para mafia hukum itu.
"Ini hati-hati. Akan saya balik, saya yang akan gigit mereka," tambahnya.
Jokowi mengatakan, pembajakan mafia mengakibatkan program pemerintah tak bisa berjalan.
Dikutip dari laman Kompas.com (31/10/2019), rapat terbatas tersebut mengambil topik 'Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Politik, Hukum dan Keamanan'.
Hadir Menko Polhukam Mahfud MD dan para menteri di bawah koordinasi Kemenko Polhukam.
"Jangan sampai para mafia yang menggigit dan menghadang program pembangunan justru terus berkeliaran. Ini harus kita balik hal ini," kata Jokowi.
Jokowi menyebut banyak mafia yang kepentingannya terganggu dengan pembangunan yang dilakukan pemerintah.
Ia mencontohkan pembangunan kilang minyak refinery pada akhirnya akan berujung pada berkurangnya kebutuhan impor BBM.
Padahal ada yang diuntungkan dari langkah pemerintah mengimpor BBM dalam jumlah besar.
"Banyak yang enggak senang karena suka barang impor," katanya.
Jokowi juga mengingatkan Polri, Kejaksaan Agung dan KPK jangan sampai menjadi alat para mafia.
Sebab, Jokowi menyebut banyak investor, pengusaha hingga pejabat BUMN yang takut dengan penegak hukum.
Ia menyebut banyak investasi yang sudah antre, namun pelaksanaannya tertunda karena kepastian hukumnya diragukan.
"Saya ngomong apa adanya jangan sampai aparat hukum kita dibajak oleh mafia sehingga program-program yang harusnya bisa kita lihat progressnya, perkembangannya, menjadi tidak jalan karena ada pembajakan tadi," kata Jokowi.
(Tribunnews/Nuryanti/Kompas.com/Ihsanuddin)