TRIBUNNEWSWIKI.COM - Surat Perintah Sebelas Maret, populer lewat akronim Supersemar, merupakan tonggak awal legitimasi berkuasanya era Orde Baru.
Supersemar merupakan 'senjata' bagi Letnan Jenderal (Letjen) Soeharto waktu itu untuk mengambil alih kekuasaan.
Hingga kini, tak ada yang tahu pasti keberadaan versi asli Supersemar.
Jenderal M Jusuf, sebagai orang terakhir yang dianggap tahu keberadaan Supersemar, hingga akhir hayatnya, menutup rapat-rapat informasi keberadaan Supersemar.
Namun, di tengah simpang siur keberadaan Supersemar, Presiden Soekarno waktu itu ternyata membuat surat perintah yang intinya merevisi isi dari Supersemar.
Surat Perintah Soekarno ini dikeluarkan pada tanggal 13 Maret 1966, atau 2 hari setelah Supersemar keluar.
Apa isi Surat Perintah 13 Maret Soekarno tersebut?
Berikut pemaparannya:
Baca: Kisah Persahabatan Sejati Soekarno-Hatta: Beda Pandangan Politik, Tapi Saling Sayang di saat Susah
Baca: Kisah Soekarno Suruh Hoegeng Ganti Nama, Hoegeng Menolak: Pembantu Saya Namanya Soekarno