TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar angkat bicara terkait isu desa fiktif yang menerima alokasi dana desa.
Abdul menegaskan, bahwa desa fiktif yang dilontarkan Menteri Keuangan Sri Mulyani itu tidak benar.
"Dari telaah kita ada desa yang memang penduduknya sudah enggak ada. Jadi bukan hantu dalam artian ada dana kesana," ujar Abdul saat ditemui di kantor Kemendes PDTT, Jalan TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (5/11/2019).
Baca: Celutukan Prabowo Kepada Sri Mulyani Harus Baik-baik dengan Ibu Ini, Para Menteri Pun Tertawa
Abdul pun mencontohkan, seperti desa di Jawa Timur yang terdampak lumpur Lapindo. Ia mengatakan, di kawasan tersebut ada lima desa harus hilang.
"Ada desa yang memang harus eksodus harus hilang dan tidak ada dana desa yang mengalir kesana," kata Abdul.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut banyak desa fiktif bermunculan akibat besarnya alokasi dana desa dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
Baca: Anggaran Lem Aibon DKI Rp 82,8 Miliar, Sri Mulyani akan Cek Anggaran Janggal
Ia menjelaskan informasi tersebut bersumber dari Kementerian Dalam Negeri. Terdapat beberapa desa baru tak berpenghuni yang mendapat aliran dana desa.
"Kami mendengar ada transfer yang ajaib dari APBN dan muncul desa-desa baru yang tidak berpenghuni karena melihat jumlah dana yang ditransfer setiap tahunnya," ujar Sri Mulyani di Komisi XI di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (4/11/2019).