News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bertemu PKS, Nasdem Cerdik Manfaatkan Situasi Curi Start untuk 2024

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi, Surya Paloh, Sohibul Iman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman dinilai sebagai adalah langkah cerdik dari Nasdem.

Psikolog politik Dewi Haroen menilai pertemuan itu menguntungkan Nasdem lantaran memanfaatkan situasi untuk mencuri start dalam Pilpres 2024 mendatang.

"Ini keuntungan Nasdem, pintar. Ini bukan sekedar sakit hati, tapi strategi. Memanfaatkan situasi, Nasdem ini curi start untuk 2024," ujar Dewi, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (7/11/2019).

Baca: Surya Paloh Tak Anggap Sindiran Jokowi Sebagai Warning, Tapi . . .

Dewi menilai Paloh semakin matang dalam berpolitik dan diam-diam diperhitungkan sebagai orang yang mengendalikan situasi politik. Terbukti kebijakannya yang seolah menjadi oposisi, tapi juga masih berada di koalisi.

Demi mencuri start untuk 2024 mendatang, ia disebut akan menjadi oposisi. Karena partai pendukung pemerintah memiliki kecenderungan menurun suaranya jelang Pilpres selanjutnya.

"Orang Indonesia ini kan lucu, kalau yang teraniaya biasanya malah naik, mereka nggak suka orang yang menang banyak. Jadi kalau dia (Paloh) di sisinya pak Jokowi, dia nggak akan dapat gain atau tambahan (suara) untuk (2024) nanti. Minimal dia mempertahankan suaranya, caranya dengan mengkritik," kata dia.

Baca: Pakar Gestur: Surya Paloh-Sohibul Iman Dua Orang yang Dipertemukan Karena Kecewa

Lebih lanjut, pakar gestur itu turut mengatakan PKS mendapatkan keuntungan pula. Dari grass root, PKS akan terlihat menurunkan tensinya dan tak terus menyerang dengan merangkul Nasdem.

"PKS memperlihatkan politik santun tetap berteman dengan partai koalisi, dan itu akan membuatnya lebih rileks. Karena berteman dengan partai koalisi, tapi juga bebas mengkritik. Enak posisi PKS sekarang," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini