TRIBUNNEWS.COM - Politisi Dewi Tanjung saat ini tengah menjadi sorotan karena laporannya kepada Novel Baswedan atas dugaan merekayasa kasus penyiraman air keras.
Sebelumnya Dewi Tanjung juga pernah melaporkan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais atas dugaan upaya makar.
Dewi mendatangi Polda Metro Jaya pada Selasa (14/5/2019) dengan membawa barang bukti berupa video Amien Rais saat melakukan orasi.
“Orasinya Bapak Amien Rais di depan KPU, tanggal 31 Maret waktu demo. Waktu itu saya sempat lihat, makanya saya laporkan,” kata Dewi, dikutip dari laman Kompas.com, Rabu (15/5/2019).
Amien Rais menjadi perbincangan karena dirinya melontarkan istilah people power pada 31 Maret 2019 di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat.
Kejadian tersebut bermula ketika Amien Rais menghadiri apel siaga umat 313 (aksi 313) yang diikuti sejumlah organisasi masyarakat (ormas) yakni FUI, FPI, dan Persaudaraan Alumni 212.
Massa awalnya akan mendatangi gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), namun mereka terlebih dulu berkumpul di Masjid Sunda Kelapa.
Dalam orasinya, Amien Rais memberi peringatan akan memobilisasi massa jika terjadi kecurangan dalam Pemilu 2019, daripada menempuhnya melalui mekanisme hukum yakni melalui Mahkamah Konstitusi.
"Kalau nanti terjadi kecurangan, sifatnya terukur, sistematis dan masif, ada bukti, itu kita enggak akan ke MK, enggak ada gunanya tapi kita langsung 'people power', ‘people power’ sah!” seru Amien saat itu.
Amien Rais kemudian kembali berujar, ia akan menggunakan people power untuk mencegah adanya pertumpahan darah atau korban.
Baca: Novel Baswedan Dilaporkan Politisi PDIP Dewi Tanjung Terkait Dugaan Rekayasa Penyiraman Air Keras
"Bukan revolusi, kalau revolusi ada pertumpahan darah. Ini tanpa sedikit pun darah tercecer, people power akan digunakan," tambah dia.
Dewi Tanjung juga melaporkan Rizieq Shihab dan Bachtiar Nasir ke Polda Metro Jaya, mereka juga dilaporkan atas dugaan makar terkait ajakan people power.
Melihat tayangan YouTube KOMPAS TV (15/5/2019), Dewi mengungkapkan bahwa dirinya membawa alat bukti berupa video orasi untuk memperkuat laporan kasus dugaan makar tersebut.
“Habib Rizieq waktu itu saya lihat di video yang beredar di WhatsApp group, dia menyerukan people power dan meminta Jokowi turun," kata Dewi.
Sedangkan untuk Bachtiar Nasir, Dewi mengaku melihat melalui YouTube video Bachtiar Nasir mengucapkan revolusi.