TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali berbicara tentang pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru dari Jakarta ke Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur.
Rencana pemindahan ibu kota mulai dilakukan pada 2020.
Jokowi mengatakan, ibu kota baru akan menjadi the happiest city on earth (kota paling bahagia di dunia) dan the best city on earth (kota paling baik di dunia).
"Kita juga ingin kota baru ini jadi kota yang the best on earth, yang the most livable city, yang the cleanest city, yang the most innovative city, dan the most yang lainnya," ujar Jokowi, dilansir dari kanal Youtube KompasTV, Rabu (6/11/2019).
Presiden Jokowi berharap, ibu kota baru bukan hanya pemindahan pemerintahan, tetapi benar-benar memiliki pembaruan dari segala aspek.
Baca: Dr Parfi : Pemerintah Perlu Memahami Potensi Kebencanaan di Ibu Kota Baru
Ibu kota negara yang baru nantinya bisa menjadi yang terbaik di dunia, apalagi Jokowi inginkan ibu kota baru harus bisa mengalahkan Dubai.
Oleh karenanya, menurut Jokowi, ibu kota baru bisa kalahkan Dubai yang telah memiliki jargon "The Happiest Cith on the Earth."
Mulai dari bisnis yang bebas emisi, lapangan kerja yang berkelas dunia, ramah lingkungan untuk anak-anak dan lansia, humanis, berkualitas.
Sehingga ibu kota baru dapat menarik diaspora Indonesia untuk kembali ke tanah air dan berkarya.
Baca: Jokowi Beberkan Perkembangan Pemindahan Ibu Kota Baru: Akan Kita Buat Berkelas Dunia Semuanya
Selain itu, Presiden juga menyampaikan bukan suatu yang mustahil, ibu kota baru nantinya dapat menjadi jawaban atas persoalan dunia.
Hal itu menjadi hadiah Indonesia untuk dunia.
Lebih lanjut Presiden menyampaikan, tak hanya pemindahan ibu kota, tetapi ada perubahan dalam hal pola pikir, gaya hidup, hingga sistem kerja.
Baca: Pembangunan Sistem Pertahanan Mutlak Dilakukan di Ibu Kota Baru
Kendati itu semua belum sepenuhnya terealisasi, Jokowi sudah membayangkan betapa apiknya desain ibu kota baru.
"Yang ada di bayangan saya, ibu kota baru adalah kota yang smart metropolis. Di sana nanti ada cluster pemerintahan, cluster pendidikan, cluster teknologi seperti Silicon Valley. Dan juga penting ada cluster wisatanya," kata Presiden RI Joko Widodo di Jakarta, Rabu (6/11/2019), dikutip dari Kompas.com.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)