News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Eksklusif Tribunnews

‘Jenderal Naga Bonar’ Deklarator Partai Gelora: Panjang Diskusinya

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar berpose saat ditemui di acara Silaturahmi Nasional Partai Gelora di Jakarta, Sabtu (9/11/2019). Tribunnews/Irwan Rismawan

Laporan Denis Destryawan dan Mohammad Yusuf

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Deddy Mizwar ke luar dari Partai Demokrat dan akan bergabung dengan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia besutan Anis Matta dan Fahri Hamzah. Deddy Mizwar hadir ke Silaturahmi Nasional Partai Gelora Indonesia di Hotel Park Regis Arion, Kemang, Jakarta Selatan.

Ia hadir di sela-sela kesibukannya shooting film Tanpa Nama Cinta. Deddy Mizwar hadir mengenakan atribut lengkap Partai Gelora. Yakni, dengan jaket, topi, dan gelang bertuliskan Gelora Indonesia.

Deddy Mizwar optimis dengan pilihannya bergabung dengan Partai Gelora. Ia melihat ada perubahan siklus 20 tahunan. Di mana sebuah partai politik, harus beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Sebab, jika tidak, kepercayaan masyarakat terhadap partai politik akan tergerus. Fenomena ini, menurut Deddy Mizwar sudah dapat terlihat pada Pemilihan Umum 2019. Di mana ada partai politik lama, dan baru, yang tidak lolos Parliamentary Threshold.

"Kalau kita tidak beradaptasi dengan cepat, dan tepat, maka arus gelombang itu akan menenggelamkan," ujar Deddy Mizwar saat ditemui khusus di Silaturahmi Nasional Partai Gelora Indonesia di Hotel Park Regis Arion, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (9/11/2019).

Baca: Fahri Hamzah Dirikan Partai Gelora, Begini Tanggapan Petinggi Nasdem

Demiz sapaan akrab Deddy Mizwar  memastikan telah menyampaikan surat mengundurkan diri ke Partai Demokrat. Berpindah partai, bagi pemeran Nagabonar ini, adalah hal yang biasa.

Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar berpose saat ditemui di acara Silaturahmi Nasional Partai Gelora di Jakarta, Sabtu (9/11/2019). Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

"Jadi masalah pindah partai, bukan masalah hal yang luar biasa. Biasa kan'. Dari Golkar bikin Partai NasDem, Hanura, itu hal yang biasa, bukan hal yang harus dihebohkan. Tapi semuanya kan' saudara kita. Semuanya dasarnya Undang-Undang Dasar 1945," tutur Deddy Mizwar.

Berikut petikan wawancara bersama dengan Deddy Mizwar:

Anda resmi bergabung dengan Partai Gelora?

Ya saya sebagai..ada 99 orang yang menandatangani sebagai deklarator. Ada inisiator 11 orang. Kemudian, setelah ini ada penjelasan dari ketua yang ditunjuk oleh inisiator untuk memimpin sampai nanti ADRT.

Kemudian saya kira setelah ini, secara administratif bagaimana keanggotaan segala macam. Sekarang baru tandatangan akte. Formulir keanggotaan dari mana kan' susah juga. Nanti akan diurus oleh ketua yang ditunjuk oleh inisiator untuk pertama kalinya.

Anda sebagai pendiri partai? Posisi Anda dalam struktur partai?

Bukan bicara posisi, yang terpenting mendukung sebuah arah baru, gelombang baru, paradigma baru, dari partai yang sebetulnya..bagaimana sih? Apa sih yang dibutuhkan oleh rakyat? Harapan rakyat ke sebuah partai? Panjang lah diskusinya ini, karena sekarang ada arus perubahan 20 tahunan ya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini