TRIBUNNEWS.COM - Penutupan Kongres II Partai Nasdem resmi ditutup pada Senin (11/11/2019) malam.
Dalam akhir acara Jokowi dan Suya Paloh berpelukan erat, yang sebelumnya diisukan mengalami keretakan setelah Surya Paloh bertemu Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman.
Jokowi mengatakan makna dari rangkulan dalam rangka silaturahmi dan memperteguh komitmen kebangsaan, komitmen kenegaraan, komitmen persaudaraan, komitmen persatuan, serta komitmen kerukunan.
Dilansir dari kanal Youtube Metrotvnews, Senin (11/11/2019). Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya dengan Surya Paloh tidak ada persoalan apapun.
Baca: Saat Jokowi Peluk Erat Surya Paloh
"Kita nggak ada apa-apa, habis itu pun paginya udah ketemu kita juga," ujarnya.
Dalam hasil Kongres, tak ada kejutan baru karena kembali melahirkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai Nasdem.
Surya Paloh sejak awal memang sudah diprediksi akan menjadi calon ketua umum tunggal dan dipilih secara aklamasi.
Saat itu kehadiran Presiden Jokowi membuat penutupan Kongres II Partai Nasdem menjadi menarik.
Baca: Setelah Prabowo Subianto, Giliran Dahnil Simanjuntak Masuk Barisan Pemerintahan Jokowi
Sindiran itu tak berhenti sampai disitu, dalam Kongres Partai Nasdem semalam, antara Jokowi dan Suya Plaoh masih terjadi saling sindir.
Namun dalam suasana yang santai dan penuh keakraban.
Tak tampak ada keretakan dan ketegangan antara dua tokoh yang sudah berkoalisi sejak Pilpres 2014 lalu itu.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi memberikan sambutannya terkait pertemuan Surya Paloh dengan Sohibul Iman beberapa waktu lalu dan bicara soal pelukan hangat keduanya.