News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ada Pejabat Tinggi Dikabarkan Ikut Cawe-cawe di Rapimnas Golkar

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin (ketiga kanan), bersama Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (ketiga kiri), dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto (kedua kanan) beserta Kader Golkar lainnya berfoto bersama saat peringatan HUT ke-55 Partai Golkar di Jakarta, Rabu (6/11/2019). HUT ke-55 Partai Golkar yang dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tersebut mengambil tema 'Kreasi Muda Indonesia'. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  -  Di tengah Rapimnas Partai Golkar yang tengah berlangsung hari ini, Kamis (14/11/2019) di Jakarta, santer terdengar informasi tentang adanya oknum pejabat tinggi pemerintah ikut sibuk dalam Munas Golkar yang akan digelar awal Desember mendatang.

Politisi Partai Golkar Fadhly Alimin Hasyim mengatakan informasi ini beredar luas di kalangan pengurus DPP, DPD I Provinsi dan DPD II Kabupaten/Kota yang sedang menghadiri Rapimnas.

"Oknum pejabat tinggi itu juga disebut telah mengumpulkan kepala-kepala daerah dari Golkar di sebuah hotel mewah dekat Bundaran HI," ujar Fahdly.

Baca: Golkar Tunjuk Aziz Syamsuddin Jadi Ketua Komisi III DPR RI

Kalau informasi ini benar, dia mengatakan sebaiknya oknum pejabat tinggi tersebut fokus saja dengan segala tugas dan tanggung jawabnya  dalam bidang pemerintahan.

"Bukan malah cawe-cawe ikut dukung mendukung kandidat ketua umum yang merupakan koleganya sesama menteri," ujar mantan Wasekjen Golkar ini.

Dia berharap oknum pejabat tinggi pemerintah itu mengklarifikasi informasi yang beredar supaya tidak terjadi perpecahan lagi di tubuh Golkar.

"Janganlah memperkeruh suasana menjelang Munas Golkar," katanya.

Dia berharap semua pihak harus netral.

"Cukuplah perpecahan terjadi saat Munas Bali dan Munas Ancol. Jangan sampai Munas kali ini mengulang sejarah kelam," katanya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini