Adapun alasan Rizal tak setuju dengan rencana Presiden Jokowi tersebut karena Ahok memiliki track record yang tidak mulus dalam kariernya.
Bahkan ia menyarankan penunjukan bos perusahaan BUMN bisa ditunjuk dari sektor swasta yang lebih kompeten dari Ahok.
Rizal menyebutkan, salah satu contoh kasus yang mencoreng rekam jejak Ahok adalah pembelian lahan RS Sumber Waras saat Ahok menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Selain itu, Rizal Ramli menyebut, Ahok tidak memiliki cooperate experience atau tidak memiliki pengamalan cooperate yang baik.
"Padahal masih banyak anak-anak muda yang punya pengalaman eksekutif yang bagus termasuk temen-temen Tionghoa banyak yang bagus-bagus ya kan."
"Itu akan memberikan nilai tambah yang jauh lebih besar daripada Ahok yang modalnya keributan doang," ujarnya saat jadi narasumber di tvOne.
Lebih lanjut, Rizal Ramli menyebutkan jabatan yang cocok untuk Ahok.
"Seperti saya katakan kalau Mas Ahok itu paling ideal jadi Presiden Direktur dari Podomoro, gitu aja kok repot," ujar Rizal Ramli sambil tertawa.
2. Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB)
Penolakan juga datang dari Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB).
Padahal, Ahok belum dipastikan akan masuk ke Pertamina.
Meski demikian, FSPPB telah memasang spanduk yang menyatakan penolakan Ahok untuk mengisi jabatan di PT Pertamina (Persero).
Presiden FSPPB, Arie Gumilar membenarkan, Serikat Pekerja Pertamina telah membentangkan spanduk yang berisi penolakan terhadap Ahok untuk mengisi jabatan di Pertamina.
Adapun bunyi sepanduk tersebut di antaranya: