News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Guru Nasional

Hari Guru Nasional 2019 Bertema ‘Guru Penggerak Indonesia Maju’, Simak Ragam Kegiatan dan Sejarahnya

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hari Guru Nasional Pada 25 November 2019 mengusung tema Guru Penggerak Indonesia Maju.

TRIBUNNEWS.COM­ – Pemerintah melalui surat edaran (SE) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan tema yang diusung saat Hari Guru Nasional 2019, yaitu Guru Penggerak Indonesia Maju, Rabu (20/11/2019).

Pemerintah juga menghimbau agar memperingati momen Hari Guru Nasional 2019 dengan menyelenggrakan kegiatan untuk mengapresiasi guru.

Selain itu, ada beberapa agenda lain yang bisa dilakukan saat Hari Guru Nasional 2019 mulai dari, seminar, talkshow, ziarah ke Taman  Makam Pahlawan dan mempublikasikannya di berbagai media.

Tema Hari Guru Nasional tahun 2019, yaitu Guru Penggerak Indonesia Maju, Rabu (20/11/2019).

(Tangkap Layar melalui kemdikbud.go.id)

Kemendikbud juga memberikan berbagai apresiasi terhadap dedikasi para guru.

Satu di antara, bentuk penghargaan tersebut adalah diselenggarakannya upacara bendera.

Kemendikbud telah menerbitkan Pedoman Pelaksaan Upacara Bendera Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2019 di laman resmi Kemendikbud, Kemdikbud.go.id.

Diketahui, Pemerintah Repubkik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 78 tahun 1994, menetapkan tanggal 25 November selain sebagai HUT PGRI juga sebagai Hari guru Nasional.

Murid Sekolah Dasar mengikuti Upacara HUT Ke-71 PGRI dan Hari Guru Nasional 2016 di Lapangan Blangpadang, Banda Aceh, Kamis (1/12/2016). SERAMBI/M ANSHAR (SERAMBI/M ANSHAR/M ANSHAR)

Sejarah Hari guru Nasional dan PGRI

Dilansir dari Pgri.or.id, Pada tahun 1912 berdiri organisasi perjuangan guru-guru pribumi zaman Belanda, namanya Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).

Anggotanya terdiri dari para Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah.  

Dengan latar pendidikan yang berbeda-beda mereka umumnya bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua.

Kesadaran dan semangat perjuangan yang sejak lama tumbuh, mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan pihak  Belanda.

Pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) berubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI).

Perubahan nama ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata Indonesia yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda.

Sebaliknya, kata Indonesia ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.

Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.

Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada 24-25 November 1945 di Surakarta.

Hari Guru Nasional 25 November 2019 (Kemendikbud)

Melalui kongres ini, segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku, sepakat dihapuskan.

Mereka adalah guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan guru yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk.

Di dalam kongres inilah, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.

Mereka serentak bersatu untuk mengisi kemerdekaan dengan tiga tujuan, di antaranya:

1. Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia.

2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar

kerakyatan.

3. Membela hak dan nasib buruh umumnya,guru pada khususnya.

Sejak Kongres Guru Indonesia itu, semua guru Indonesia adanya wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

(Tribunnews.com/Suci Bangun Dwi Setyaningsih)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini