News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Duduk Perkara Siswa SMP di Batam Dikeluarkan dari Sekolah Karena Tidak Hormat Bendera Merah Putih

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Herlina Sibuea melawan SMPN 21 Kelurahan Sei Langkai, Sagulung, Batam yang mengeluarkan anaknya.

Anaknya dikeluarkan sekolah karena tidak bendera dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Mereka adalah penganut Saksi Yehuwa.

Menurut keyakinan yang mereka anut, tidak dianjurkan untuk menghormat apa pun, kecuali Tuhan mereka.

Sementara, aturan hormat bendera yang menyanyikan lagu kebangsaan pada saat upacara telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan tentang tata cara dalam upacara bendera.

Baca: Begini Tanggapan Kadisdik Batam Terkait Sikap 2 Siswa SMPN 21 yang Enggan Hormat Bendera Merah Put

Baca: Tiga Hari Berturut-turut, Puluhan Siswa di Dua SMP di Dumai Kesurupan Massal, Siswa Dipulangkan

Bagaimana selengkapnya? Simak rangkuman TribunJakarta

1. Tempuh jalur hukum

Herlina menjelaskan, sejak Sekolah Dasar (SD) mereka sudah memberikan surat rekomendasi dari agama yang mereka anut.

"Dulu anak kami sekolah di SD swasta Tiranus, tidak ada masalah. Bahkan masuk ke SMPN 21 kami juga berikan surat rekomendasi," kata Herlina.

Ia melanjutkan, sejak masuk ke SMPN 21, tidak pernah ada permasalahan mengenai aliran agama yang mereka anut.

"Kalau tetap anak kami dikeluarkan, ya kita lihat saja nanti. Kami juga tidak tinggal diam."

"Kalau anak kami dikeluarkan, kami juga akan naik banding, karena ini sudah menyangkut hukum," tegas Herlina, Rabu (27/11/2019).

Dia mengatakan, anaknya Ws kelas VIII di SMPN 21 Batam bukan tidak mau menghormat bendera. Hanya saja mengangkat tangan tidak mau.

"Kita tetap hormat, tapi caranya dengan siap. Karena kalau mengangkat tangan itu, bertentangan dengan batin kami, sesuai dengan ajaran agama yang kami anut," kata Herlina.

Orang Tua Siswa SMP (Youtube TribunBatam) ()

"Dari kelas VII, tidak pernah ada masalah, kenapa sekarang dibesar-besarkan," kata Herlina.

Dia menilai, pihak sekolah yang membesar-besarkan masalah tersebut.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini