TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI Iskan Qolba Lubis menyatakan dukungan atas diluncurkannya platform digital untuk keberangkatan umroh karena akan meningkatkan pelayanan kepada jamaah umroh yang sangat besar jumlahnya.
Hal ini disampaikan politisi PKS di acara peluncuran platform digital DIY (Do It Yourself) Umroh yang diberi nama UMRA.ID di Auditorium Syariah Mandiri, Jakarta.
"Siapapun yang maju akan kita dukung untuk mendukung industri umroh dan haji," kata Iskan dalam sambutannya.
Baca: PPP: Pemilihan Langsung Presiden oleh Rakyat Bisa Dipertahankan
Bahkan Iskan menyampaikan bahwa maraknya aplikasi digital yang dikelola oleh penyelenggara umroh berijin akan membantu memberantas penipuan umroh yang belakangan terjadi.
"Penipuan (umroh) akan terus berlanjut selama Kementrian Agama tidak menyiapkan transparansi transaksi melalui platform digital yang terbuka,” kata Iskan.
Bahkan dirinya menyebutkan bahwa koneksi online adalah sebuah keharusan saat ini.
"Di platform itu akan mengkoneksikan jamaah, sistem pembayaran dengan penyediaan visa dan hotel di Saudi Arabia, semuanya terbuka,” katanya.
Baca: Mengenal Istilah Ombimbus Law yang akan Dibahas Pemerintah dengan DPR RI
UMRA.ID diluncurkan bersamaan dengan ditandatanganinya kerjasama strategis dengan Bank Syariah Mandiri dalam hal kemudahan pembayaran dan pemasaran untuk nasabah melalui integrasi platform.
Selain itu UMRA juga menjalin kerjasama dengan MUI untuk promosi bersama program Umroh Ramah Lingkungan (Green Umra), program donasi dengan Sharinghappiness, serta kemudahan komunikasi jamaah bersama Indosatooredoo. CEO UMRA.ID Ahmad Husani menyebut platformnya bukanlah marketplace umroh, tapi sepenuhnya swakelola atau populer disebut Do It Yourself (DIY) Umra.
"Intinya menyesuaikan kantong. Agar sesuai kantong, jamaah akan mengeksplorasi fitur di UMRA.ID, mulai memilih pesawat, rutenya, hotel dan lokasinya, durasi tinggal di Makkah, Madinah, memilih asuransi dan juga aplikasi visa," ujarnya.
Sementara menurut Endy Kurniawan, praktisi digital commerce yang jadi salah satu narasumber saat talkshow “Habitual Disruption: Pengaruh Perilaku Native Digital pada Cara Traveling”, DIY adalah salah satu tren utama 2019 mengutip riset Global Muslim Travel Index yang dikeluarkan Mastercard dan Crescent.
“Data Kemenag usia 25-50 tahun saat ini mendominasi jamaah umroh Indonesia. Mereka ‘educated’ dan mandiri untuk perjalanannya serta terbiasa bertransaksi apapun melalui gawai,” katanya.