News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Aids Sedunia

Hari AIDS Sedunia 1 Desember: 640 Ribu Orang Indonesia Terinfeksi HIV, Sekarang Ada Obat ARV

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia.(Grid.id)

TRIBUNNEWS.COM – Hari Aids Sedunia diperingati setiap 1 Desember, masih banyak orang yang menderita HIV/AIDS yakni 640.000 berdasarkan data UNAIDS hingga akhir 2018.

Untuk mengantisipasi penyakit tersebut, sudah ada obat Antiretroviral (ARV) yang mampu menekan virus HIV/AIDS dalam tubuh Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Penderita HIV/AIDS juga bisa berkeluarga, produktif bekerja, berkeluarga dan virusnya tidak menular ke istri dan anak.

''Sekarang sebagian besar mungkin sekitar 300 ribu lebih orang sudah diketahui terinfeksi HIV di Indonesia, dan sekitar 120 ribu orang mengonsumsi ARV secara teratur,'' kata Samsuridjal Djauzi, Ketua Panli HIV AIDS PIMS dikutip Tribunnews dari siaran berita Rabu (27/11/2019) di laman kemkes.go.id.

Hari AIDS Sedunia diperingati 1 Desember.(Times Now)

ODHA yang meminum ARV secara teratur dapat hidup seperti orang yang tidak menderita HIV/AIDS.

Pada 1997, ARV pertama kali ada dan Pemerintah Indonesia mulai menyediakan obat ARV secara cuma-cuma pada akhir 2014.

Prof. Dr. dr. Samsuridjal, Sp.PD menambahkan kehadiran ARV, angka kematian akibat HIV/AIDS menjadi menurun.

Diketahui, Hari AIDS Sedunia diperingati untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV.

Sejarah Hari AIDS Sedunia

Dilansir dari Wikipedia.org, Hari AIDS Sedunia pertama kali dicetuskan pada Agustus 1987 oleh James W. Bunn dan Thomas Netter, dua pejabat informasi masyarakat untuk Program AIDS Global di Organisasi Kesehatan Sedunia di Geneva, Swiss. 

Bunn dan Netter menyampaikan ide kepada Dr. Jonathan Mann, Direktur Pgoram AIDS Global (kini dikenal sebagai UNAIDS).

Dr. Mann menyukai konsepnya, menyetujuinya, dan sepakat dengan rekomendasi peringatan pertama Hari AIDS Sedunia akan diselenggarakan pada 1 Desember 1988.

Bunn menyarankan tanggal 1 Desember untuk memastikan liputan oleh media berita barat, sesuatu yang diyakininya sangat penting untuk keberhasilan Hari AIDS Sedunia.

Bunn juga memikirkan dan memulai sebuah kampanye penyadaran masyarakat yang disebutnya AIDS Lifeline atau Tali Nyawa AIDS.

Ilustrasi-Hari AIDS Sedunia. (pulseheadlines.com)

AIDS Lifeline memperoleh Penghargaan Peabody, sebuah Emmy lokal, dan Emmy Nasional pertama yang pernah diberikan kepada sebuah stasiun lokal di AS.

Pada 18 Juni 1996, sebuah proyek "AIDS Lifeline" memperoleh penghargaan "Presidential Citation for Private Sector Initiatives", yang diserahkan oleh Presiden Ronald Reagan.

Hingga akhirnya Bunn bersama Netter menciptakan, merancang, dan mengimplementasikan peringatan Hari AIDS Sedunia pertama.

Pada 1996, Program Bersama PBB untuk HIV/AIDS (UNAIDS) mulai bekerja dan mengambil alih perencanaan, serta promosi Hari AIDS Sedunia. 

UNAIDS juga menciptakan Kampanye AIDS Sedunia pada 1997 untuk melakukan komunikasi, pencegahan dan pendidikan sepanjang tahun.

Pada 2004, Kampanye AIDS Sedunia menjadi organisasi independen.

Hari AIDS Sedunia: ketahui perbedaan HIV dan AIDS yang sering dianggap sama (Daily Express)

Fakta tentang HIV/AIDS

Berikut fakta tentang HIV/AIDS berdasarkan data UNAIDS di Indonesia pada 2018, dilansir dari laman unaids.org:

- 640.000 orang hidup dengan HIV.

- Insiden HIV per 1000 yang tidak terinfeksi, jumlah infeksi HIV baru di antara populasi yang tidak terinfeksi lebih dari satu tahun di antara semua orang dari segala usia adalah 0,17.

- Prevalensi HIV, persentase orang yang hidup dengan HIV di antara orang dewasa (15-49 tahun) adalah 0,4%.

- 46.000 orang baru terinfeksi HIV.

- 38.000 orang meninggal karena penyakit terkait AIDS.

Jumlah kematian terkait AIDS telah meningkat 60% sejak 2010, dari 24.000 kematian menjadi 38.000 kematian. 

Namun, jumlah infeksi HIV baru telah menurun, dari 63.000 menjadi 46.000 pada periode yang sama.

(Tribunnews.com/Suci Bangun Dwi Setyaningsih)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini