TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar, Meutya Hafid mengatakan seluruh kader Golkar peserta musyawarah nasional (Munas), mulai dari DPD 2 tingkat Kabupaten/Kota hingga DPD 1 tingkat Provinsi telah hadir di Jakarta.
“Alhamdulillah kami mendapat informasi seluruh Peserta Munas Telah semua hadir di Jakarta, lengkap 514 DPD 2 tingkat kabupaten kota, serta DPD 1 tingkat Propinsi,” ujar Meutya Hafid dalam keterangan pers yang diterima, Senin (2/12/2019).
Diketahui, Munas Partai Golkar akan dimulai pada 3 Desember mendatang di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta.
Salah satu agenda utama dalam munas nanti adalah pemilihan ketua umum.
“Semua hadir dengan semangat Persatuan sesuai tag line Munas 10 partai Golkar Desember 2019, Kita Satu untuk Indonesia,“ ucap Meutya Hafid.
“Dengan Demikian, Bismillah Golkar siap maksanakan Munas 10 Partai Golkar esok dengan bersuka cita dan bergembira. Kader Partai Golkar berharap agar para kandidat dapat berkontestasi dengan menjaga etika dan mengedepankan rasa saling persatuan," kata Meutya menambahkan.
Delapan kader daftar bakal Caketum Golkar
Mengutip dari Kompas.com, Juru Bicara Partai Golkar, Christina Aryani, mengungkapkan sudah ada delapan orang kader yang saat ini mendaftar sebagai calon ketua umum (ketum) Partai Golkar.
"Saat ini berdasarkan informasi yang saya terima dari panitia pemilihan sudah ada delapan orang kader Golkar yang mengambil formulir untuk mendaftar menjadi bakal calon ketum," ujar Christina dalam diskusi bertajuk "Harapan dan Tantangan Partai Golkar di Munas 2019", di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11/2019).
"Dan saat ini statusnya masih bakal calon. Belum menjadi calon," lanjut Christina menegaskan.
Baca: 5 Orang Telah Daftar Bakal Calon Ketua Umum Golkar, Siapa Saja?
Baca: Menurut Pengamat, PDIP dan NasDem Untung Jika Airlangga Terpilih di Munas
Baca: Mekeng Sebut Dukungan 30 Persen Suara Bukan Merupakan Syarat Administratif
Tahap pertama, merupakan penjaringan bakal calon ketum. Tahap kedua adalah pencalonan. Ketiga, tahapan pemilihan.
"Di AD/ART kami juga diatur soal syarat seseorang jadi ketum. Misalnya aktif di parpol, lalu jadi pengurus lima tahun berturut-turut lalu tidak pernah pindah atau tak pernah jadi anggota parpol lain, ada prestasi, dedikasi, tidak ada perbuatan yang tercela. Kemudian bersedia meluangkan waktu untuk mengurus organisasi serta harus memiliki 30 persen dukungan," ucap dia.
Christina berharap, Musyawarah Nasional Partai Golkar mendatang berlangsung lancar.
"Karena Partai Golkar ini kan punya agenda besar ke depan. Munas jadi ajang strategis bukan hanya untuk pemilihan ketua umum, tapi juga terkait agenda partai ke depan," tambah dia.