Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing memprdiksi langkah Bambang Soesatyo (Bamsoet) mundur dari pencalonan ketua umum Partai Golkar akan diikuti calon-calon lainnya.
"Bamsoet itu penantang yang sangat kuat untuk Airlangga Hartarto saja sudah mundur. Kalau pun masih ada calon lain yang menjadi penantang Airlangga, sepertinya akan mengikuti jejak Bamsoet, akan mengundurkan diri," ujar Emrus Sihombing kepada Tribunnews.com, Selasa (3/12/2019).
Dengan begitu, kata dia, Airlangga Hartarto akan kembali menjadi Ketua Umum Partai Golkar untuk lima tahun ke depan.
Baca: Kubu Airlangga Sebut Mundurnya Bamsoet dari Pecalonan Ketua Umum Golkar Sebagai Bentuk Kedewasaan
Dengan demikian Munas Golkar akan berlangsung secara musyawarah mufakat dalam memilih ketua umum.
"Airlangga akan memimpin Golkar kembali sebagai hasil musyawarah dan mufakat dengan terpilih secara aklamasi," jelasnya.
Dengan begitu pula faksi-faksi yang ada di Golkar akan melebur dan menjadi satu untuk membesarkan partai berlambang pohon beringin itu untuk lima tahun mendatang.
"Dengan musyawarah dan mufakat ini, Golkar akan solid dan terhindar dari perpecahan seperti dualisme yang pernah ada antara kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie," ujarnya.
Baca: Theo L Sambuaga Pastikan Persaingan Airlangga dan Bamsoet Bukan Sandiwara
Seperti diketahui, Partai Golkar akan menggelar Musyawarah nasional (Munas) di Hotel Ritz Carlton Jakarta, pada hari ini hingga tiga hari ke depan atau 3-6 Desember 2019.
Salah satu agenda Munas yakni pemilihan Ketua Umum Golkar periode 2019-2024.
Awalnya terdapat delapan kader Golkar yang maju dalam pemilihan ketua umum.
Namun dengan mundurnya Bamsoet, tersisa Airlangga Hartarto, Ridwan Hisjam, Ali Yahya, Achmad Anama, Indra Bambang Utoyo, Agun Gunandjar Sudarsa, Derek Lopatty, dan Aris Mandji.
Baca: Bamsoet Mundur dari Bursa Caketum Golkar, Airlangga: Alhamdulillah
Dua calon ketua umum yang diprediksi akan bersaing ketat, yakni Airlangga Hartarto dan Bamsoet.
Kedua calon tersebut mengklaim mendapatkan dukungan mayoritas pemegang suara di partai Golkar diantaranya yakni yakni DPD 1 dan DPD.