"Sebagai sebuah diskusi wajar saja. Bukannya politik ide ini lantas disalahkan dan jangan dicurigai. Kan ini bukan ke pribadi Pak Jokowi. Nah kalau ada Persiden berikut nya kan (bisa diterapkan)," lanjut dia.
Willy juga menyarankan agar usulan ini dikaji oleh lembaga penelitian, akademisi maupun masyarakat sipil.
"Apakah ini sesuai spirit zaman ? Apakah sesuai spirit demokrasi? Usulan ini belum menjadi keputusan politik tapi jadi diskursus politik," tambah Willy.
Presiden Jokowi Menolak
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan akan menolak wacana masa jabatan presiden 3 periode dan dipilih oleh Majelis Permusyawaran Rakyat (MPR).
Hal ini ia ungkapkan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/12/2019).
Menurut Jokowi, yang memunculkan wacana masa jabatan presiden 3 periode, hanya ingin mencari muka.
Baca Juga: Fadli Zon Yakin Wacana Penambahan Jabatan Presiden Bukan dari Jokowi
"Ada yang ngomong Presiden dipilih 3 periode itu ada 3 menurut saya. Satu, ingin menampar muka saya, kedua ingin cari muka, atau ingin menjerumuskan saya," ujarnya dilansir melalui YouTube tvOneNews, Senin (2/12/2019).
Jokowi mengatakan, dirinya merupakan produk dari pemilihan langsung.
Sehingga saat ada keinginan untuk amandemen, Jokowi menanyakan apakah bisa amandemen hanya dibatasi untuk urusan haluan negara.
Ia juga mempertanyakan apakah amandemen tidak akan melebar kemana-mana?
"Sekarang kenyataannya begitu kan? Ada yang lari Presiden dipilih MPR, ada yang lari Presiden 3 periode, ada yang lari presiden satu kali, tapi 8 tahun."
"Jadi lebih baik, tidak usah amandemen," tegasnya.
(Tribunnews.com/Faisal Abdul Muhaimin)