News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Masa Jabatan Presiden

Munculkan Wacana Presiden 3 Periode, Nasdem Tegaskan Tidak Sedang Cari Muka

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Fraksi NasDem, Saan Mustopa di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, (12/11/2019).

"Sebagai sebuah diskusi wajar saja. Bukannya politik ide ini lantas disalahkan dan jangan dicurigai. Kan ini bukan ke pribadi Pak Jokowi. Nah kalau ada Persiden berikut nya kan (bisa diterapkan)," lanjut dia.

Willy juga menyarankan agar usulan ini dikaji oleh lembaga penelitian, akademisi maupun masyarakat sipil.

"Apakah ini sesuai spirit zaman ? Apakah sesuai spirit demokrasi? Usulan ini belum menjadi keputusan politik tapi jadi diskursus politik," tambah Willy.

Presiden Jokowi Menolak

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan akan menolak wacana masa jabatan presiden 3 periode dan dipilih oleh Majelis Permusyawaran Rakyat (MPR).

Jokowi mengatakan lebih baik tidak mengubah UUD 1945 terkait wacana penambahan masa jabatan presiden (Tangkap Layar kanal YouTube Kompas TV)

Hal ini ia ungkapkan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/12/2019).

Menurut Jokowi, yang memunculkan wacana masa jabatan presiden 3 periode, hanya ingin mencari muka.

Baca Juga: Fadli Zon Yakin Wacana Penambahan Jabatan Presiden Bukan dari Jokowi

"Ada yang ngomong Presiden dipilih 3 periode itu ada 3 menurut saya. Satu, ingin menampar muka saya, kedua ingin cari muka, atau ingin menjerumuskan saya," ujarnya dilansir melalui YouTube tvOneNews, Senin (2/12/2019).

Jokowi mengatakan, dirinya merupakan produk dari pemilihan langsung.

Sehingga saat ada keinginan untuk amandemen, Jokowi menanyakan apakah bisa amandemen hanya dibatasi untuk urusan haluan negara.

Ia juga mempertanyakan apakah amandemen tidak akan melebar kemana-mana?

"Sekarang kenyataannya begitu kan? Ada yang lari Presiden dipilih MPR, ada yang lari Presiden 3 periode, ada yang lari presiden satu kali, tapi 8 tahun."

"Jadi lebih baik, tidak usah amandemen," tegasnya.

(Tribunnews.com/Faisal Abdul Muhaimin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini