TRIBUNNEWS.COM - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera mengkritik pendaftaran menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Bobby Nasution menjadi Wali Kota Medan.
Hal tersebut diungkapkan dalam video yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Rabu (4/12/2019).
Mardani Ali mengatakan pilihan untuk mencalonkan diri sebagai wakil rakyat memang merupakan hak semua orang.
Namun Mardani Ali berpendapat apabila terdapat nepotisme dalam sebuah politik, hal tersebut merupakan tanda kemunduran demokrasi di Indonesia.
"Saya tidak ingin judgement, semua orang berhak," ujar Mardani Ali.
"Tetapi kalau sikap saya nepotisme itu adalah kemunduran bagi demokrasi Indonesia," tambahnya.
Berbeda dengan politisi PDIP, Junimart Girsang.
Menurutnya, kali ini merupakan kesempatan bagi kaum milenial untuk dapat memegang peranan penting di masyarakat.
Junimart juga mengatakan semua yang terjadi merupakan sebuah kebetulan.
Bobby mendaftar sebagai Wali Kota Medan yang kebetulan menjadi menantu Presiden Jokowi.
Begitu pula dengan Gibran, putra sulung Presiden Jokowi yang mendaftar jadi wali kota Solo.
Sehingga menurut Junimart tindakan tersebut terlalu jauh untuk dikatakan sebagai nepotisme.
"Apalagi sekarang kan betul-betul yang mendengung itukan milenial, kebetulan mereka milenial, jadi ini semua sebuah kebetulan menurut saya,"
"Kebetulan beliau jadi anak presiden, kebetulan Bobby menjadi menantu presiden dan memang sekarang lagi zamannya milenial."