News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fadli Zon hingga Andre Rosiade Tak Masuk Juru Bicara Gerindra, Dahnil: Keputusan Prabowo dan Partai

Penulis: Nuryanti
Editor: Fathul Amanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fadli Zon, Arif Poyuono dan Andre Rosiade

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menjawab alasan nama Fadli Zon, Andre Rosiade dan Arief Puyuono tidak ada dalam kelima juru bicara Partai Gerindra.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menunjuk lima orang sebagai juru bicara partai.

Nama-nama yang ditugaskan adalah Ahmad Muzani, Sugiono, Habiburokhman, Sufmi Dasco Ahmad dan Ahmad Riza Patria.

Para juru bicara Partai Gerindra itu bertugas menjelaskan kebijakan partai, termasuk menanggapi berbagai perkembangan politik di masyarakat.

Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak (KOMPAS.COM/HARYANTI PUSPASARI)

Dahnil Anzar sebagai juru bicara Prabowo Subianto mengatakan, keputusan penunjukan juru bicara partai itu adalah keputusan dari Prabowo Subianto dan dari anggota Partai Gerindra.

"Pilihannya tentu ini bukan hanya keputusan Pak Prabowo, tetapi juga keputusan partai," ujar Dahnil Anzar saat dihubungi Kompas TV, Jumat (6/12/2019), dikutip dari YouTube Kompas TV.

Menurutnya, kelima juru bicara yang terpilih merupakan saran dari anggota Partai Gerindra.

Setelah itu, kelima nama tersebut disarankan kepada Prabowo Subianto selaku ketua umum dan disetujui.

"Partai menyarankan kelima orang tersebut, kemudian Pak Prabowo setuju," jelasnya.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (TRIBUNNEWS.COM)

Dahnil berujar, Partai Gerindra tidak mempermasalahkan jabatan dari Fadli Zon maupun dari Andre Rosiade sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Tentu fungsi beliau sebagai anggota parlemen tidak masalah ya, kita menghormati," ungkapnya.

Dahnil menyampaikan, Fadli Zon maupun Andre Rosiade sebagai anggota DPR telah mewakili publik.

"Partai juga memberi ruang yang luas kepada seluruh anggota parlemen untuk bersikap mewakil konstituennya," katanya.

"Juga bersikap membangun kepentingan publik," lanjut Dahnil.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengaku akan tetap menjadi juru bicara rakyat dan bersuara lantang dalam mengkritisi kinerja pemerintah, meskipun tidak masuk dalam daftar juru bicara Gerindra.

"Dalam posisi sebagai parlemen, sesuai konstitusi, saya harus tetap mengawasi jalannya pemerintahan. Jadi saya jadi jubir rakyat sejak jadi Wakil Ketua DPR (2014-2019) hingga sekarang," kata Fadli Zon melalui sambungan telepon kepada Tribunnews.com, Jumat (6/12/2019).

Apalagi kata Fadli Zon yang memberinya mandat memjadi anggota DPR adalah 230.524 pemilih di Dapil Jawa Barat V.

"Karena itu saya menempatkan diri sebagai juru bicara rakyat. Jadi bukan hanya menjadi juru bicara partai. Tapi juru bicara rakyat," jelas Fadli Zon.

Dia memahami, bila kini Gerindra memerlukan adanya juru bicara partai.

Mengingat Gerindra dari oposisi menjadi koalisi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.

Dalam posisi demikian, kata Fadli Zon tentu Gerindra perlu menunjuk orang-orang yang dekat dengan kekuasaan untuk menjadi juru bicara.

"Mungkin karena butuh orang-orang yang dekat kekuasaan, kemudian untuk bicara tentang keberhasilan-keberhasilan dari kekuasaan sekarang. Mereka menjadi juru bicara atau semacam memuji-muji kekuasaan," jelas Fadli Zon.

Fadli Zon menegaskan, tidak ada posisi juru bicara partai.

Baru kali ini dibentuk juru bicara partai.

"Sejak dulu tidak ada yang ditunjuk spesifik jadi juru bicara partai. Kecuali saya dulu pernah menjadi Ketua Badan Komunikasi," kata Fadli Zon.

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon di sela-sela acara Forum Parlemen Dunia di Bali, Kamis, (5/9/2019). ? (Tribunnews.com/ Theresia Felisiani)

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menilai tepat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, tidak menunjuk dirinya sebagai juru bicara khusus.

Arief Poyuono menyadari dirinya tidak punya pengalaman sebagai public relations (hubungan masyarakat).

"Saya ini tidak punya pengalaman sebagai jubir karena saya ini tidak berlatar belakang sebagai PR. Saya ini keahliannya cuma bisa manggul karung dan memobilisasi masyarakat," ujar Arief Poyuono melalui sambungan telepon kepada Tribunnews.com, Jumat (6/12/2019)

Dia mengenali dirinya tidak sehebat lima juru bicara khusus Gerindra yang diangkat Prabowo.

"Mungkin Pak Prabowo tahu, saya ini tidak punya kemampuan PR, juga tidak pintar Bahasa Inggris dan sekolahnya rendah tidak seperti para jubir yang orang-orang cerdas dan pintar," ucap Arief Poyuono.

Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono (TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat)

"Kalau saya ini kan cuma kuli, tidak punya pengalaman. Saya hanya bisa ngomong kalau wartawan bertanya kepada saya karenanya kalau saya jadi jubir, bisa jadi kacau," ucapnya.

Menurut dia, seorang juru bicara harus mengetahui segala macam masalah yang ada, baik ekonomi, keamanan, pertahanan, sosial, agama dan lainnya.

"Sayangnya saya ini tidak punya kemampuan untuk itu karena waktu kerja, saya bukan seorang PR. Saya hanya kuli di perusahaan," jelasnya.

Karena itu dia menilai, lima kader Gerindra yang ditunjuk menjadi juru bicara Gerindra adalah sosok-sosok yang tepat.

Senada dengan Arief, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade menilai keputusan partainya menunjuk lima juru bicara khusus partai sudah tepat.

Menurutnya, juru bicara tersebut ditunjuk agar sikap atau kebijakan partai serta fraksi terhadap suatu permasalahan tersampaikan dengan jelas kepada masyarakat.

“Ya tentu hal itu sudah langkah yang tepat untuk mengambil sikap menunjuk resmi lima orang jubir partai, agar sikap atau statement para politisi sesuai dengan arah kebijakan partai,” kata Andre Rosiade saat dihubungi, Jumat (6/12/2019).

Politikus Gerindra Andre Rosiade di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (4/12/2019). (Lusius Genik)

Selain itu, menurutnya, tujuan adanya juru bicara juga untuk menertibkan pernyataan yang diberikan kader-kader Gerindra.

Pernyataan yang disampaikan lima juru bicara khusus tersebut resmi dan sesuai dengan sikap partai.

Hanya saja Andre menolak menjelaskan siapa saja kader yang memberikan pernyataan yang tidak sesuai dengan arah kebijakan Partai Gerindra.

(Tribunnews.com/Nuryanti/Taufik Ismail)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini