TRIBUNNEWS.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan akan berusaha keras untuk menyehatkan kembali Asuransi Jiwasraya.
Hal tersebut dijelaskan dalam acara Mata Najwa yang videonya diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (4/12/2019).
Erick Thohir mengungkapkan harus mencari jalan untuk menyelesaikan masalah ini karena merupakan tanggung jawab moral bersama.
Tindakan yang akan dilakukan oleh Erick Thohir adalah melakukan kombinasi perusahaan yang dapat membuat pergerakan uang masuk menjadi sehat.
"Saya berusaha yang maksimal, buat yang terbaik untuk Jiwasraya bisa sehat lagi," ujar Erick Thohir.
"Ini bagian daripada konsolidasi holding yang bisa menjadikan cash flow yang lebih sehat."
"Harus cari jalan karena ini merupakan tanggung jawab moral secara bersama," imbuhnya.
Erick Thohir juga menjelaskan banyak permasalahan di dalam tubuh perusahaan BUMN yang ternyata sudah berjalan selama puluhan tahun tanpa diketahui publik.
Selain lakukan penggabungan perusahaan, Erick Thohir mengatakan akan memperbaiki peraturan yang jelas.
Erick Thohir mengatakan harus melakukan perubahan agar tidak terjebak dalam birokrasi yang panjang.
Erick Thohir menjelaskan membuat terobosan baru dalam manajemen perusahaan BUMN merupakan target utama kementeriannya dalam jangka waktu satu hingga dua bulan.
"Yang penting, banyak kasus di BUMN ini itu berjalan sudah puluhan tahun," terang Erick Thohir.
"Itu kenapa yang terpenting buat kita hari ini kita dikasih kesempatan untuk memperbaiki dengan rule of the game yang jelas, yaitu apa memerger, menutup, menggabungkan."
"Ini hal-hal yang penting kalau tidak kita akan terjebak di sistem birokrasi yang panjang."
"Dan itu yang akan menjadi target utama kita dalam satu dua bulan ini bisa berjalan."
"Seperti kita membuat terobosan manajemen BUMN yang tadinya tujuh deputi sekarang tiga dan ini fungsional, itu step-stepnya."
Selain itu Erick Thohir juga mengungkapkan beberapa hal yang akan dilakukan untuk mengatasi kasus Asuransi Jiwasraya ini.
Pertama, Erick Thohir menuturkan dapat mengatasi permasalah Asuransi Jiwasraya dengan mengkombinasikan asuransi sehat yang ada di Indonesia.
Nantinya diharapkan dapat menciptakan pergerakan uang yang masuk sehingga dapat membantu Asuransi Jiwasraya.
Hal ini harus dilakukan agar uang yang ada tidak hilang.
Meskipun permasalahan Asuransi Jiwasraya sudah terasa berat tetap harus mencari cara agar terdapat pergerakan uang yang baru dengan asuransi yang dikombinasikan.
"Ada tiga hal yang akan kita lakukan satu, tentu mengkonsolidasi asuransi yang ada di Indonesia supaya punya cash flow yang positif bisa membantu Jiwasraya," terang Erick Thohir.
"Ini harus tetap jalan, ini komitmen supaya uangnya nggak hilang."
"Tapi kalau dari Jiwasrayanya sudah berat, tetapi bagaimana dengan cash flow yang baru dengan holding yang baru ini kita bisa membantu," tandasnya.
Hal ke dua yang disampaikan oleh Erick Thohir untuk membantu mengatasi permasalahan Asuransi Jiwasraya adalah dengan membedakan yang palsu dengan yang salah lakukan investasi.
Apabila nantinya ditemukan terdapat permasalahan yang berawal dari investasi palsu atau bodong, akan ditindak secara hukum.
"Yang ke dua, kita juga harus bedakan mana yang memang bodong sama yang benar-benar salah investasi," jelas Erick Thohir.
"Kalau yang bodong ya harus diproses hukum," imbuhnya.
Erick Thohir dalam cara yang terakhir adalah meminta payung hukum mengenai undang-undang yang mengatur asuransi.
Undang-undang yang dapat melindungi perusahaan asuransi yang belum pernah dibuat sebelumnya.
"Tentu yang terakhir kita juga minta payung hukum yang jelas mengenai undang-undang asuransi yang belum pernah ada," ujar Erick Thohir.
Erick Thohir mengatakan ketiga hal tersebut harus dijalankan secara bersama-sama.
Hal tersebut diungkapkan dalam acara Sapa Indonesia Malam yang videonya diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (5/12/2019).
Andre Rosiade menceritakan, beberapa nasabah Asuransi Jiwasraya telah datang ke Komisi VI DPR untuk melapor.
Total kerugian yang diterima sementara adalah sebesar Rp 16 triliun.
Nasabah yang menjadi korban Asuransi Jiwasraya tidak hanya datang dari warga negara Indonesia saja.
Melainkan terdapat dari berbagai negara seperti Korea yang mencapai 470 orang, warga negara Belanda, hingga Malaysia.
"Nasabah yang kemarin datang ke Komisi VI DPR melaporkan, hanya mereka saja itu ada 16 triliun mereka belum dibayar oleh Jiwasraya," jelas Andre Rosiade.
"Ada 470 warga korea, ada warga Belanda, ada warga Malaysia jadi korbannya tidak hanya warga negara Indonesia, ini tragedi yang sangat memalukan," imbuhnya.
Andre Rosiade menginginkan Erick Thohir untuk segera melakukan langkah menyelesaikan kasus Asuransi Jiwasraya yang korbannya mencapai puluhan ribu orang.
Menurut penuturan Andre Rosiade, apabila kasus ini terungkap akan lebih hebat dibandingkan dengan kasus Century pada tahun 2008 silam.
Kemudian Andre Rosiade juga menuturkan akan memanggil Erick Thohir, Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga serta jajaran direksi Asuransi Jiwasraya untuk membicarakan kasus ini.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)