TRIBUNNEWS.COM- Kasus penyelundupan Harley Davidson di pesawat Garuda yang melibatkan eks Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara masih menjadi perbincangan publik.
Skandal soal sosok pramugari yang menjadi 'selir' Ari Askhara juga terus menghebohkan pengguna sosial media.
Pramugari yang disebut menjadi 'selir' Ari Ashkara ternyata gemar gantungkan foto sang eks Dirut Garuda di belakang ID cardnya.
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia tengah menjadi sorotan setelah sang Direktur Utama (Dirut) diduga terlibat penyulundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton.
Baca: Ulah Selir Ari Askhara, Tak Diantar ke Rumah Sakit, Penanggung Jawab Garuda di Jepang Kini Jadi OB
Baca: Soal Kasus Garuda Indonesia, Andre Rosiade: Tak Hanya Direksi, Komisaris juga Perlu Dikoreksi
Dirut Garuda Indonesia Ari Askhara dipecat menyusul dugaan keterlibatannya dalam penyelundupan tersebut.
Media sosial Twitter kemudian dihebohkan dengan munculnya akun anonim yang membongkar kasus Ari Askhara bersama selingkuhannya.
Akun tersebut bahkan membuat thread untuk menceritakan bagaimana kondisi Garuda Indonesia di bawah kepemimpinan Ari Ashkara.
Sosok seorang pramugari berinisial PR pun muncul.
Ia disebut menjadi selir Ari Askhara.
Pramugari tersebut bahkan diduga menerima berbagai macam fasilitas dari uang negara.
Kabar tersebut tak dibantah oleh pramugari senior Garuda Indonesia, Yosephine Chrisan Ecclesia.
Dalam acara Apa Kabar Indonesia yang bertajuk Menguak Praktik Tak Lazim di Garuda, Yosephine menceritakan bagaimana sosok PR.
Yosephine tak mengelak saat ditanya apakah dirinya mengenal PR.
Mengenai kabar yang beredar di media sosial, Yosephine tak bisa menyebut bahwa hal itu adalah bohong.
Ia juga mengatakan adanya saksi hidup dari skandal Ari Ashkara bersama PR.
Soal kedekatan PR dengan Ari Askhara, Yosephine tak mampu menilai lebih jauh.
Namun, Yosephine menyebut bahwa PR gemar menggantungkan foto Ari Askhara di belakang ID cardnya.
"Dia suka gantungin foto AA di belakang ID cardnya dia," kata Yosephine, dilansir dari tayangan YouTube Talk Show tvONe, yang tayang pada Senin (9/12/2019).
Baca: Buntut Polemik Ari Askhara saat Jabat Dirut Garuda Indonesia, Gapura Angkasa: Sistem Kami Berantakan
Baca: Pramugari Garuda Ungkap Ulah Diduga Selir Ari Askhara, Hilangkan Jadwal Terbang Pegawai
PR merupakan pramugari yang berposisi Matra De Cabin (MDC) dengan baju ungu.
MDC merupakan pramugari penanggung jawab untuk servis.
Menurut Yosephine, pramugari baju ungu harus melewati proses yang lama.
"Paling cepat itu 5 tahun. Itu pun sudah hebat," katanya.
Yosephine juga membenarkan kabar soal perlakuan semena-mena yang dilakukan oleh PR terhadap seorang station manager di Osaka.
Dalam acara iNews Sore yang tayang pada Senin (9/12/2019), Yosephine menceritakan lebih lengkap soal perlakuan PR terhadap station manager Osaka tersebut.
Penanggung jawab tersebut saat ini telah dipindahkan ke Jakarta dan di non-jobkan.
PR awalnya mengeluh sakit saat berada di Osaka.
Saat diminta datang ke hotel, penanggung jawab menolak lantaran dalam SOP ia hanya bertugas untuk memanggil dokter.
Hal tersebut membuat PR merasa tidak dihargai oleh si penanggung jawab.
Yosephine menceritakan kemungkinan si penanggung jawab ditelepon oleh Ari Askhara hingga membuatnya mendatangi PR.
Saat itu, penanggung jawab Osaka membawakan sejumlah uang tunai kepada PR di hotel.
PR yang merasa tak dihargai marah dan mencoba mengancam penangung jawab tersebut.
"Nanti bapak saya pindahkan ke Langgur yang tidak ada sinyal ya pak. Bapak belum tahu siapa saya," kata Yosephine menirukan beberapa rekan yang satu penerbangan dengan PR.
Selama ini, dikatakan Yosephine, pihaknya belum pernah menemui kejadian pramugari sakit lalu dibawakan uang cash.
"Dimana-mana dibawain dokter. Kalau dokter tidak bisa hadir maka penanggung jawab di daerah tersebut membawa pramugari ke rumah sakit terdekat," katanya.
Setelah kejadian tersebut, penanggung jawab di Osaka dipindahkan ke Jakarta dengan status non-job.
Penanggung jawab tersebut menurut kabar bertugas sebagai office boy.
"Infonya jadi OB di Jakarta," kata Yosephine.
Sementara itu, pramugari senior Garuda Indonesia Jacqualine juga menceritakan sikap PR yang merugikan karyawan lain.
Jacqualine menceritakan kembali pengalaman Ketua Umum IKAGI Zaenal Muttaqin saat bermasalah dengan PR.
Saat itu, Zaenal Muttaqin mencoba mengkritik tindakan PR saat sama-sama bertugas ke Jepang.
Namun, PR tak suka dengan kritikan yang diberikan oleh Zaenal tersebut.
Buntut dari peristiwa tersebut, schedul Zaenal Muttaqin dihapus.
"Chief mengatakan bahwa dia (baca:PR) nggak suka sama lo (baca:Zaenal Muttaqin), yaudah jangan terbang sama dia. Nanti schedule Zaenal akan dihapus," cerita Jacqualine.
Sikap PR tersebut dinilai telah melanggar aturan.
Padahal jam terbang bagi awak kabin merupakan hal yang sangat penting.
"Oknum itu tidak suka dan langsung dihapus. Digantikan dengan FSM lain hanya karena tidak suka," katanya.
Ketua Umum IKAGI Zaenal Muttaqin yang juga hadir dalam acara tersebut membenarkan cerita Jacqualine.
Menurut Zaenal, ia enggan mempermasalahkan hal tersebut dengan tujuan untuk membina hubungan yang baik.
Zaenal tak menampik pemasukannya berkurang lantaran masalah tersebut.
"Saat itu mau saya permasalahkan, cuma saya pikir karena kita mau membina hubungan baik dengan AA jadi ya sudahlah," katanya.
Baca: 5 Kebijakan Aneh Mantan Dirut Ari Askhara, Memindah Bawahan Hingga Pertunjukan Musik di Pesawat
Baca: 7 Kasus Lain Garuda Indonesia di Era Kepemimpinan Ari Askhara, Tak Hanya Penyelundupan Barang Mewah
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memutuskan untuk memberhentikan Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara atau Ari Askhara karena diduga terlibat penyelundupan Harley.
Harley dan sepeda Brompton tersebut diselundupkan melalui pesawat Garuda Indonesia yang baru dibeli dari Airbus (Touluse Prancis).
Petugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) menemukan adanya 15 kemasan berisi parts motor gede Harley Davidson dan 3 kemasan berisi 2 unit sepda Brompton M6L Explore.
Penemuan tersebut terjadi pada Minggu, 17 November 2019.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, negara diperkirakan mengalami kerugian Rp 532 juta hingga Rp 1,5 miliar.
(Tribunnews.com/Miftah)