"Yang kami lakukan DPD Gerindra Sumbar, menangkap kegelisahan yang disampaikan masyarakat Sumatera Barat," ungkapnya.
Kegelisahan yang dimaksud Andre, ia mengatakan hampir setiap bulannya, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, melakukan kunjungan ke luar negeri.
"Yang melihat perilaku dari Gubernur Sumatera Barat, yang hampir setiap bulan melakukan kunjungan ke luar negeri," katanya.
"Bahkan ada satu bulan yang dua kali ke luar negeri," lanjut Andre Rosiade.
Sehingga ia mengatakan, dugaan penggunaan APBD Sumatera Barat itu menimbulkan kegelisahan di masyarakat.
Menurut Andre, APBD Sumatera Barat jumlahnya kecil.
"Ini kan yang menimbulkan keresahan, APBD Sumatera Barat itu kan kecil," ungkapnya.
"Tiba-tiba Pak Gubernur tiap bulan ke luar negeri," lanjut Andre.
Menurutnya, Irwan Prayitno tidak pernah memberitahu masyarakat mengenai kunjungan ke luar negeri itu.
"Hampir tidak pernah menceritakan, menginformasikan kepada masyarakat," ujarnya.
"Katanya mencari investor, tapi tolong sampaikan ke publik investor yang datang," lanjut Andre.
Dalam tayangan YouTube Kompas TV itu, ditampilkan tulisan WhatsApp Nevi Zuariana yang diduga mengancam 'tembak mati' Andre Rosiade.
"Maunya apa sich andre itu laporan pak guspardi gaus krn datang tidak dilayani pemda sdg sibuk jangan ikut ikut kalau nggak ngerti masalah kelakuan andre ini buat jelek nama gerindra di sumbar kalau ada yang tembak mati andre di sumbar ibu nggak mau tanggung jawab banyak pendukung bapak di sumbar kasihan keluarga kalau andre kelakuan spt LSM begini. Padahal ang dewan terhormat."
Nevi Zuariana menuliskan dugaan ancaman itu di grup WhatsApp bernama TF Politik Hukum Hankam A.
Tulisan Nevi Zuariana itulah yang dianggap Andre Rosiade sebagai bentuk intimidasi kepada dirinya.
(Tribunnews.com/Nuryanti)