TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menjelaskan soal tidak diundangnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta Wiranto dalam Musyawarah Nasional (Munas) Hanura dalam waktu dekat.
Di mana diketahui Munas tersebut akan dilaksanakan di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa, pada 17-19 Desember 2019.
OSO menyebut Munas Hanura nantinya dibuat untuk keluarga besar Partai Hanura, sehingga bersifat internal.
Hal tersebutlah yang mendasari Presiden Jokowi tak diundang dalam acara tersebut.
"Ya memang kan situasi kita membikin ini khusus dalam keluarga besar Partai Hanura, bukan tidak mengundang. Nanti akan kita undang," kata OSO, seperti diberitakan Tribunnews sebelumnya
Lain halnya Wiranto yang tak diundang dalam munas, Ketua DPP Partai Hanura Benny Ramdhani mengatakan Wiranto diketahui menjadi dewan pembina partai ini, sehingga Wiranto dinilai tak lagi menjadi bagian dari Hanura.
Dalam struktur kepengurusan Hanura baru yang disahkan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) pada 25 November 2019, tidak ada jabatan untuk Dewan Pembina.
Agenda Munas Hanura
Salah satu agenda dari acara Munas Hanura yakni pemilihan ketua umum baru.
OSO juga menyebut akan memberikan bimbingan teknis (Bimtek) kepada para kader Hanura.
Para Kader juga diberikan kesempatan untuk memberikan masukan dari pengurus Hanura di daerah dalam rangka mengembangkan partai.
"Kita ingin memberikan peluang untuk mereka secara bebas memberikan masukan masukan di Munas ini," katanya.
Tanggapan Pengamat Politik
Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago menduga terdapat persoalan antara Partai Hanura dengan Presiden Jokowi.