TRIBUNNEWS.COM - Puluhan anak ular kobra meneror jemaah Masjid At-Taqwa di Perum Griya Adi Palur, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo.
Anak ular kobra ditemukan di mimbar, sajadah, hingga gudang penyimpanan gulungan karpet dalam masjid.
Sejak pertama kali ditemukan hingga saat ini, ditemukan 31 ekor anak ular kobra bersarang di dalam masjid itu.
Temuan anak ular kobra ini teradi dalam sepekan terakhir.
Ular-ular itu ditemukan saat para jemaah masjid saat akan menunaikkan salat di Masjid At-Taqwa.
Anak ular kobra itu awalnya hanya ditemukan satu ekor.
Hingga membuat para jamaah masjid menunda salat hanya untuk membunuh seeokor temuan ular.
"Kan ada karpet gulungan gitu ya, mau dijereng itu ada satu ekor. Nggak tahunya di lipatan karpet-karpet itu masih banyak juga," ujar Lanjar, pengurus Masjid At-Taqwa, dilansir dari kanal YouTube tvOne pada Selasa (17/12/2019).
Sementara itu, komunitas pecinta ular mengaku adanya peningkatan aduan soal teror ular dalam dua bulan terakhir.
Janu Wahyu Widodo salah seorang dari anggota komunitas pecinta ular, Pembina Exalos Indonesia, mengungkapkan temuan ular pada bulan Desember ini.
"Untuk yang bulan ini saja saya sudah mengevakuasi 46 ekor kobra. Kemudian 1 ekor piton seukuran 3,5 meter dan ular-ular lain yang tidak berbisa," ungkap Janu.
Sedangkan pada bulan lalu, ia mengatakan menemukan ular Viper Pohon sebanyak 15 ekor.
Selain itu juga 3 ekor indukan Viper Pohon.
Janu mengungkapkan kini aduan mengenai teror ular di Solo lebih banyak dari bulan-bulan sebelumnya.
Dalam satu hari ia mendapati aduan 3 hingga 6 kali oleh warga kota Solo.
Menurut Janu saat ini memang masanya telur ular menetas.
"Setelah bertelur induknya akan meninggalkan telur-telurnya tinggalkan, sampai dua bulan akan menetas," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Selasa (17/12/2019).
Jika menemukan ular, maka warga hendaknya tidak usah panik.
Sebab ular tidak memiliki pengelihatan dan pendengaran yang baik.
Ular hanya merespon dari getaran yang ular rasakan seperti getaran suara.
Adanya teror ular kobra ini warga dihimbau agar melapor langsung pada ahlinya untuk membantu proses evakuasi ular.
Pengaduan tersebut dapat dilakukan melalui akun Instagram @exalos_indonesia atau akun Facebook Eksotik Animal Lover Indonesia.
Lalu, juga ada nomor telepon aktif yang dapat dihubungi yakni 08386909727.
Janu mengatakan ia bersama teamnya akan siap sedia dalam 24 jam.
"Laporan yang masuk akan di-share di group kami, lalu yang longgar atau terdekat akan segera menangani," jelasnya.
Lebih lanjut ia memberi keterangan bahwa anggota komunitasnya tersebut berjumlah sekitar 60 orang.
Selain menangani ular, komunitas pecinta ular, Exalos Indonesia juga dapat memberikan edukasi mengenai ular.
Selain keberadaan komunitas ini di kota kelahiran Presiden Jokowi, ada pula petugas Pemadam Kebakaran yang siap sedia menangani kasus teror ular.
Kabid Bidang Pemadam Kebakaran Sukoharjo, Margono mengatakan akan menangani kasus peneroran ular kobra yang sedang marak terjadi di Indonesia, salah satunya kota Solo.
"Masyarakat juga bisa menghubungi jika menemukan sarang ular di nomor (0271) 593113," kata Margono.
(Tribunnews.com/Nidaul 'Urwatul Wutsqa)