News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Memiliki Banyak Spesies Ikan, Indonesia Butuh Data untuk Pengelolaan Ikan

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja saat menimbang ikan hasil tangkapan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, Sabtu (28/7/2018). Gelombang tinggi yang terjadi sejak dua pekan terakhir menyebabkan banyak nelayan yang tidak berani melaut dan mengakibatkan kenaikan harga berbagai jenis ikan laut hingga 80 persen. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Data menjadi salah satu permasalahan dalam pengelolaan sumber daya yang ada di Indonesia, khususnya dalam pengelolaan ikan.

Hal tersebut disampaikan oleh Glaudy Perdanahardja, senior technical manager for fisheries dari The Nature Concervacy (TNC), di hotel Ambhara, Rabu (18/12/2019).

"Salah satu yang jadi masalah global kita butuh data dan informasi yang bisa di pertanggung jawabkan, sehingga kita bisa melakukan pengaturan pengelolaan ikan yang baik," ujarnya.

Glaudy berujar banyak orang yang tidak menyadari Indonesia merupakan salah satu negara dunia dengan perikanan paling kompleks dan paling sulit dikelola.

Satu diantaranya dikarenakan Indonesia memiliki banyak spesies, tidak seperti di negara-negara sub tropis dimana jumlah ikan mereka banyak tapi tapi spesiesnya terbatas.

"Secara global pun data juga masih jadi masalah. Mengumpulkan data dan informasi tentang perikanan, terlebih Indonesia yang memiliki spesies ikan yang sangat beragam," lanjut Glaudy.

Senior Manajer dari TNC itu mengatakan pengumpulan data membutuhkan sumber daya, metode dan teknologi yang mahal, dikarenakan pengelolaan data yang murah sudah sangat jarang.

Hal yang dilakukan TNC sebagai lembaga non profit yang menjadi mitra pemerintah adalah dengan melakukan pengambilan data secara terus menerus.

"Saat ini banyak teknologi yang dipakai untuk informasi tentang perikanan masih di kuasai perguruan tinggi dan itu mahal sekali," ujarnya

TNC membuat program Koders atau sistem pencatatan data perikanan yang dilakukan oleh nelayan di daerah n sendiri.

Dalam penerapannya, TNC dibantu oleh 400 orang nelayan yang merepresentasikan sekiranya 50 persen dari total perikanan.

Dengan sistem Koders, nelayan dititipkan sebuah alat papan ukur dimana cara menggunakannya, nelayan hanya harus meletakkan Ikan-ikan hasil tangkapan mereka diatas alat tersebut.

Hal itu dilakukan untuk mengukur besarnya ikan yang ditangkap demi meminimalisir penangkapan ikan yang belum cukup umur untuk ditangkap dan masih memiliki kesempatan untuk berkembang biak minimal satu kali.

"Ini merupakan usaha untuk memenuhi standar statistik dimana kemudian analisis data yang dilakukan bisa reliable dan dpat dipertanggungjawabkan," ujar Glaudy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini