TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melantik Dewan Pengawas KPK pada Jumat (20/12/2019).
Nama-nama yang diisukan menjadi calon Dewan Pengawas KPK diperbincangkan oleh masyarakat.
Satu di antaranya yakni, Taufiequrachman Ruki.
Taufiequrachman Ruki adalah Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Namanya masuk bursa calon Dewan Pengawas KPK, simak profilnya yang Tribunnews rangkum dari berbagai sumber berikut ini:
Karir
Taufiequrachman Ruki adalah pria kelahiran Lebak, Banten 18 Mei 1946.
Baca: Inilah Nama 5 Pimpinan KPK hingga Bocoran Dewan Pengawas KPK yang Akan Dilantik Jokowi Siang Ini
Pria yang berusian 73 tahun tersebut diketahui berprofesi sebagai politikus dan mantan polisi.
Lulusan terbaik dari Akademi Kepolisian 1971 itu juga merupakan mantan anggota DPR RI.
Ia adalah mantan Ketua KPK sebelum Antasari Azhar (2003).
Antasari Azhar menggantikan jabatan Taufiequrachman Ruki pada 2007.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan penunjukan Taufiequrachman Ruki sebagai Pelaksana Tugas Ketua KPK (18/2/2015).
Taufiequrachman Ruki menggantikan posisi Abraham Samad yang diberhentikan sementara.
Pendidikan
1971 - Lulusan Terbaik dari Akademi kepolisian (Akpol)
Ketika di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) ia juga lulus dengan peringkat 4 terbaik.
1987 - Taufiequrachman Ruki meraih sarjana hukum (S1) dari Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945.
Karir Kepolisian
Baca: Dewan Pengawas KPK Dilantik Presiden Jokowi Siang Ini, Bersamaan Lantik 5 Pimpinan KPK Baru
Taufiequrrachman Ruki meniti karier sebagai perwira kepolisian.
1970–1971 - Menjabat sebagai Komandan Peleton Taruna Akpol.
1971–1972 - Menjabat sebagai Perwira Staf Bagian Operasi Polwil Purwakarta.
1972–1974 - Menjabat sebagai Perwira Seksi Reskrim Polres Karawang.
1974–1975 - Taufiequrrachman Ruki diangkat menjabat Kepala Kepolisian Sektor Kelari Polres Karawang.
1975–1979 - Ia menjabat sebagai Kepala subseksi Kejahatan Poltabes Bandung.
1979–1981 - Taufiequrrachman Ruki menjadi Kepala Bagian Operasi Polres Baturaja.
1981–1982 - Taufiequrrachman Ruki dipercaya menjabat Kepala Bagian Operasi Poltabes Palembang.
1982–1984 - Ia diangkat menjadi Wakil Kepala Kepolisian Resort Lampung Selatan.
1984–1985 - Ia ditarik menjadi Kepala Biro Reserse Asisten Operasi Kapolri.
1985–1986 - Taufiequrrachman Ruki diangkat menjadi Perwira Staf Pusat Komando dan Pengendalian Operasi Polri.
1986–1987 - Taufiequrrachman Ruki diangkat menjabat Kepala Bagian Operasi Sekretariat Deputi Operasi Kapolri.
Baca: Jokowi Bocorkan Sosok Dewan Pengawas KPK, Mahfud MD: Kita akan Bilang, Wow Bagus Nih
1987–1989 - Ia menjadi Kepala Bagian Perencanaan Sekretariat Deputi Operasi Kapolri.
1989–1991 - Ia pun dipercaya menjabat Kepala Kepolisian Resort Cianjur.
1991 – 1992 - Ia menjadi Kepala Kepolisian Resort Tasikmalaya. Dari jabatan Kapolres.
1992 - Ia diangkat menjadi Sekretaris Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar.
1992–1997 - Taufiequrrachman Ruki menjabat Kepala Kepolisian Wilayah Malang.
Jabatan di DPR
1992-1997 - Taufiequrrachman Ruki menjadi Anggota DPR RI, Komisi III/Hukum Fraksi ABRI.
1997–1999 - Ia diangkat kembali tahun menjadi Anggota DPR RI, Komisi VII/Kesra Fraksi ABRI dan Anggota MPR RI, Anggota Tim Asistensi BP-MPR RI Fraksi ABRI.
1999–2000 - Ia juga menjadi Anggota DPR RI, Wakil Ketua Fraksi TNI/Polri (Korbid Kesra).
1999–2001 - Ia menjadi Anggota MPR RI, Anggota Panitia Ad Hoc I Badan Pekerja MPR.
2000–2001 - Taufiequrrachman Ruki adalah Anggota DPR RI, Ketua Komisi VII (Kes/Sosial/Tenaga Kerja/BKKBN dan UPW).
Ia juga Pernah menjadi Anggota Pansus, Anggota Tim Penyusun RUU DPR-RI.
Pemilihan Ketua KPK
Taufiequrrachman Ruki menjadi Ketu KPK melalui mekanisme pemungutan suara.
Seusai uji kepatutan dan kelayanan (fit and proper test) yang dilakukan oleh Komisi II DPR di Gedung MPR/DPR, Jakarta (16/12/2003).
Penghargaan
Ia telah memperoleh penghargaan Satyalencana Kesetiaan.
Penghargaan tersebut dikeluarkan kepada anggota angkatan perang Republik Indonesia yang pernah berbakti selama beberapa windu.
Taufiequrrachman Ruki menerima Penghargaan Satyalancana Kesetiaan VIII, XIV, XXIV tahun terus menerus.
Ia juga menerima penghargan Bintang Bhayangkara Narariya dan Pratama.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)