News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Oknum Polisi Peras Warga Malaysia

Kombes Donald Simanjuntak Diduga Pimpin 'Operasi Bersinar DWP', Target Rp200 Juta Per Kepala

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kombes Donald Parlaungan Simanjuntak.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda Metro Jaya Kombes Donald Parlaungan Simanjuntak atau Kombes Donald Simanjuntak, menjadi nama terkini yang dicopot dari jabatannya dan dimutasi sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Binmas Baharkam Polri, bersamaan pengusutan kasus dugaan pemerasan polisi Indonesia terhadap penonton warga negara asing di konser Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 oleh Divisi Propam Polri.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto lebih dulu melakukan pencopotan dan mutasi 34 perwira hingga anggota di Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Metro Kemayoran, untuk kepentingan pemeriksaan kasus pemerasan penonon DWP 2024 oleh Propam Polri. Bahkan, beberapa orang di antaranya dilakukan penempatan khusus (patsus).

Kabar terkini, diduga aksi pemerasan para polisi Indonesia terhadap penonton asing di DWP JiExpo Kemayoran Jakarta Pusat pada 13-15 Desember 2024 itu diduga dilakukan secara terencana dan dipimpin oleh Kombes Donald Simanjuntak selaku Dirresnarkoba Polda Metro Jaya.

Berikut liputan Tribunnews.com.

Pengakuan Korban

Gelaran konser Djakarta Warehouse Project (DWP) yang digelar di Indonesia jelang penutupan tahun 2024 menjadi isu hangat diperbincangkan.

Pasalnya, konser yang digelar di JIEXpo Kemayoran, Jakarta Pusat, 13-15 Desember 2024 tersebut tercoreng akibat aksi dugaan pemerasan yang dilakukan oleh anggota Polri dengan dalih operasi penyalahgunaan narkoba.

Baca juga: Profil AKBP Malvino Edward yang Dicopot Jabatannya, Prestasi Gemilang Rusak Gegara Pemerasan di DWP

Adapun yang menjadi sorotan karena para korban ini banyak yang berasal dari negara tetangga yakni warga negara Malaysia hingga akhirnya viral di media sosial.

Awalnya, viral jika warga negara Malaysia ini memboikot konser DWP akibat dugaan pemerasan yang dilakukan polisi Indonesia. Bahkan disebutkan ada sebanyak 400 orang dengan nilai kerugian Rp32 miliar.

Saat itu, event internasional ini masih berlangsung. DJ Steve Aoki yang sedang berpentas, membuat sejumlah penontonnya kegirangan dengan melompat-lompat di lokasi kejadian.

Namun, tak lama seorang penonton bernama Santi (bukan nama asli) yang sedang merasakan euforia dengan kondisi gegap gempitanya lampu-lampu dari arah panggung tersebut, dia mengaku dihampiri polisi untuk melakukan tes kesadaran.

"Kita (lagi) senang-senang lah pas lagi loncat-loncat beberapa orang mengatasnamakan "polisi" menarik bilang “ayo ikut ke belakang”. Saya menuruti,” ucap Santi saat dihubungi.

Baca juga: Profil Kombes Donald P Simanjuntak, Dicopot Imbas Kasus DWP 2024, Dimutasi ke Baharkam Polri

Tes kesadaran ini disebut Santi yakni tes membaca angka di jari serta berjalan apakah linglung atau tidak. Selain itu, dia melihat juga beberapa orang lain yang dilakukan tes urine kala itu.

Paspor miliknya pun sempat disita oleh oknum polisi tersebut. Di sana, dia pun akhirnya memberikan uang sebesar Rp200 juta agar paspor miliknya dikembalikan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini