News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Natal 2019

Cerita John Kei 'Godfather of Jakarta' Belajar Kotbah dan Ibadah Natal Terakhir Sebelum Bebas

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

John Kei mengisi khutbah natal di Gereja Kasih Anugerah Lapas Permisan Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah

TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Suara seorang pria sayup-sayup terdengar dari balik pintu Gereja Kasih Anugerah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Permisan, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Dia membacakan firman Tuhan dari Alkitab dengan suara yang lantang.

Baca: Keseharian John Kei di Nusakambangan, dari Beribadah hingga Membatik

Sementara itu, lebih dari 100 jemaat yang ada di hadapannya mendengarkan dengan khidmat.

Hari itu, John Refra Kei (52) atau lebih dikenal John Kei didapuk untuk mengisi khotbah dalam perayaan Natal bersama napi yang lain.

Bukan kali ini saja pria yang pernah dijuluki "Godfather of Jakarta" ini mengisi khotbah.

Ia kerap memimpin prosesi peribadatan menggantikan pemuka agama yang berhalangan hadir di gereja.

"Ketika pendeta dari luar tidak datang, saya jadi mentor pengganti khotbah. Bisa dua atau bulan tiga bulan sekali. Di situlah saya belajar khotbah," kata John Kei seusai mengisi khotbah Natal, Kamis (19/12/2019).

John Kei mengaku mendapat pengalaman rohani saat mendekam di Lapas Batu yang menerapkan one man one cell.

Dari balik tembok lapas yang menerapkan pengamanan maksimal itu, ia mulai mempelajari firman Tuhan hingga akhirnya dipindah ke Lapas Permisan.

"Di lapas high risk selama tiga bulan yang membentuk saya, saya di sini juga dibentuk Tuhan. Saya diubahkan di high risk, saya seperti ini karena anugerah Tuhan," ujar John Kei.

Lantas apa arti Natal bagi John Kei?

"Sangat berarti karena Natal membawa damai dalam kehidupan saya. Natal mengajarkan saya agar bisa mengasihi antar-semua komunitas, jadi bukan hanya mengasihi satu komunitas," kata John Kei.

Bebas Lebih spesial lagi, Natal tahun ini merupakan Natal terakhir bagi John Kei di balik jeruji besi.

Dalam waktu dekat ini, pria yang divonis 16 tahun atas kasus pembunuhan ini akan mendapatkan bebas bersyarat.

"Saya sangat bahagia, inilah acara Natal saya terakhir di penjara, Natal ini sangat berkesan. Perasaan sangat bahagia, inilah saat-saat yang saya tunggu, semakin dekat, rasanya semakin rindu dengan keluarga," ujar John Kei.

Lebih lanjut John Kei mengatakan, selepas keluar dari penjara, dia akan mengabdikan dirinya untuk menjadi pelayan di lapas.

Ia akan berkeliling lapas untuk memberikan bimbingan.

John Kei mengaku sudah memaafkan semua musuhnya saat berkecimpung dalam dunia hitam.

Namun, memang tidak mudah bagi John Kei untuk memaafkan.

Ia mengaku banyak belajar selama mendekam di penjara.

Baca: Fakta-fakta Kehidupan John Kei Si Godfather of Jakarta, Pembunuh yang Kini Bertobat di Penjara

"Contoh kecil, sama teman teroris yang menyerang saya di kamar dan datang saya memaafkan kamu. Dan itu menyangkut nyawa dan saya bisa memaafkan," kata John Kei.

"Suka tidak suka, mau tidak mau, setelah membaca firman Tuhan mengajarkan saya kalau masuk surga dan diampuni Tuhan, maka harus mengampuni musuh, harus bisa memaafkan. Kalau tidak mau, maka Bapa di surga juga tidak mengampuni. Memang berat, waktu belum baca firman, kalau saya keluar nanti pasti mati," ujar John Kei menambahkan.

Penulis: Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Cerita John Kei Rayakan Natal Terakhir di Nusakambangan Sebelum Bebas

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini