TRIBUNNEWS.COM - Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan program biodisel 30 persen (B30) yang digagas oleh pemerintah.
Menurutnya B30 adalah mencampur antara solar dengan hasil olahan sawit.
Ia menambahkan jika B30 ini adalah program yang digagas oleh pemerintah dan sangat di support oleh Presiden.
"Tahun lalu, kita mulai dengan 20% sekarang nambah lagi 30% campuran proses dari kelapa sawitnya," ungkapnya.
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendukung program pemerintah mengurangi impor minyak dengan menggunakan biodisel 30 persen (B30).
"Bagi saya yang penting bagaimana pesan Presiden kita yakni untuk kurangin impor sampai tidak sama sekali impor kita harus mampu," ungkapnya dilansir melalui YouTube Sekertariat Presiden, Senin (23/12/2019).
Sementara itu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) setuju dengan digunakannya b30.
"Bagus ya kalau kita lihat dengan B30 ini," ujarnya.
Menurutnya dengan penggunaan B30 akan membuat harga minyak stabil.
"48% dari palm oil ini akan terserap artinya akan ada stabilitas harga dan kasih lihat ke dunia bahwa kita bisa hidup mandiri," kata Menteri BUMN.
Sebelumnya, dikurip dari Kompas.com Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan implementasi biodiesel 30 persen (B30) di salah satu SPBU yang ada di Jakarta.
Presiden meminta kepada PT Pertamina (Persero) untuk memacu BBM sejenis dengan kandungan nabati dan solar.
Pasalnya, bila BBM biodiesel ditingkatkan maka akan mengurangi defisit neraca perdagangan Indonesia.