Diperkirakan gelombang tsunami yang menghantam pesisir Aceh setinggi 30 meter.
Kecepatannya mencapai 100 meter per detik atau 360 kilometer per jam.
Tsunami ini tergolong jenis far field yang memiliki perambatan hingga 1.000 km lebih.
Tsunami yang muncul akibat gempa pertama di Aceh penjalarannya ke utara dan barat laut hingga ke Sri Lanka dan Maladewa, masing-masing sekitar dua dan tiga jam setelah gempa Aceh.
Kronologi
Pada 26 Desember 2004 sekitar pukul 07.50 WIB, gempa berkekuatan 9,1 hingga 9,3 SR mengguncang dasar laut di barat daya Sumatera, sekita 20 hingga 25 kilometer lepas pantai.
Beberapa saat kemudian, gelombang tsunami telah memberikan dampaknya pada wilayah Aceh dan sebagian Sumatera Utara.
Tsunami ini kemudian bergerak menyebar ke arah pantai-pantai.
Jarak pantai Sumatera terdekat dengan episenter gempa bumi utama diperkirakan 125 km.
Kecepatan rambat gelombang tsunami dapat mencapai 800 km per jam di samudra dalam dan bebas.
Mendekati pantai yang dangkal dan dengan kecepatannya yang besar, gelombang tsunami menjadi tinggi dan kemudian terempas ke arah daratan.
Pada 27 Desember 2004, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan tsunami di Aceh sebagai bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi.
Setelah itu, bantuan internasional mulai digerakkan menuju kawasan bencana.
Kawasan terparah yang dilanda tsunami adalah Aceh, Khao Lak di Thailand dan sebagian Sri Lanka dan India.