TRIBUNNEWS.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membantah adanya isu tsunami setinggi 12 meter yang akan terjadi di Mukomuko, Bengkulu.
Hal ini berawal dari sebuah pesan berantai yang mengatasnamakan BNPB lantas viral.
Pesan tersebut menginformasikan akan ada tsunami yang terjadi Mukomuko dan 16 desa lainnya, termasuk Ujung Padang dan Bandar Ratu.
Tsunami yang terjadi disebut setinggi 12 meter.
Dalam pesan berantai itu juga terdapat imbauan agar masyarakat segera mengungsi atau keluar dari Mukomuko.
Berikut isi berantai yang viral di media sosial:
"Assalamualaikum
Teman2 ada berita kalau BNPB telah mengidentifikasi kalau di Mukomuko akan terjadi tsunami yang besar di 16 desa termasuk Ujung Padang dan Bandar Ratu yang terparah yaitu Mentawai Pasar sebelah Lubuk Samani Dananu Nibung, Pelokan, Lubuk a Gedang, Tapan, Lubuk Pinang, Sp10, dll
Ketinggian (mbak tsunami sekitar 12 Meter.. Di harap kan agar dapat mengungsi di sp06 Sp05 atau di luar Mukomuko!!! Semoga tema2 Selamat Aminnn Dan BNPB telah membangun Perumnas Dan tempat untuk mengungsi Di harapkan Warga Mukomuko Menyelematkan diri Gunung yg bersumber Adalah gunung pantai abrasi. Terima kasih."
Dalam penjelasannya, BNPB menyebut pesan berantai tersebut hoaks alias kabar bohong.
Dikutip dari Facebook-nya, BNPB tidak pernah merilis pernyataan akan terjadi tsunami setinggi 12 meter di 16 desa sebagaimana yang ada dalam pesan berantai tersebut.
Kemungkinan terjadinya potensi bencana dapat dicek melalui aplikasi InaRISK yang ada di Google Playstore atau Apple Store.
Masyarakat dapat mengecek info bahaya di daerah tempat tinggal dan akan terinfokan bahaya potensi bencana yang ada.
Meski demikian, dari data BNPB, ada zona megathrust di lepas pantai barat Bengkulu dan Sumatera Barat.