TRIBUNNEWS.COM - Aktivis Ratna Sarumpaet, terpidana kasus penyebaran berita bohong atau hoaks telah bebas pada Kamis (26/12/2019).
Sebelumnya, Ratna Sarumpaet ditahan di lapas perempuan kelas II A Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Diketahui, Ratna Sarumpaet tersandung kasus penyebaran hoaks atau berita bohong pada 2018 lalu.
Saat itu, Ratna Sarumpaet merupakan juru kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Seusai bebas bersyarat, Ratna Sarumpaet memberikan komentar yang menyinggung Jokowi dan Prabowo.
Berikut komentar ibunda Atiqah Hasiholan tersebut:
1. Sebut Prabowo Masuk Kabinet Jokowi Kurang Etis
Ratna Sarumpaet berkomentar mengenai bergabungnya Prabowo Subianto di Kabinet Indonesia Maju Presiden Jokowi.
Diketahui, Prabowo dilantik Jokowi menjadi Menteri Pertahanan Republik Indonesia.
Dilansir Kompas.com, terpidana kasus penyebaran berita bohong itu menyebut bergabungnya Prabowo ke kabinet kurang etis.
"Saya belum ketemu Pak Prabowo. Ya sebenarnya secara politis kurang etis ya," kata Ratna Sarumpaet saat jumpa pers di kawasan Kampung Melayu Kecil, Jakarta Timur, Kamis (26/12/2019).
2. Melihat Kinerja dan Meminta Masyarakat Beri Kesempatan Prabowo
Menjadi pendukung Prabowo di Pilpres 2019 lalu, Ratna Sarumpaet mengaku akan melihat kinerja Ketua Umum Gerindra tersebut menjadi Menhan.
"Kalau beliau (Prabowo) memang ada yang ingin diperjuangkan ya kita tunggu saja," ujar Ratna.
Lebih lanjut, Ratna Sarumpaet meminta masyarakat memberikan kesempatan pada Prabowo mengabdi pada bangsa.
"Ya kita kasih kesempatan untuk melihat apa yang diperbuat. Mudah-mudahan kebaikan untuk bangsa ini juga ya," kata Ratna.
3. Menilai 'Salah' Masuk Tim Prabowo
Ratna Sarumpaet menyebut dirinya 'salah' telah menjadi bagian dari tim kampanye Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 lalu.
"Mungkin itu yang salah kemarin, saya masuk timnya Pak Prabowo ya. Salah dalam tanda petik maksud saya, itu saya sadari. Mungkin enggak cocok buat saya ya," kata Ratna dikutip dari Kompas.com.
Namun, Ratna Sarumpaet tak menjelaskan lebih detil mengenai apa yang dinyatakannya.
Diketahui, Ratna Sarumpaet merupakan juru kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
Namun, Ratna Sarumpaet diberhentikan dari jabatannya tersebut setelah terjerat kasus penyebaran berita bohong.
Ia kemudian digantikan oleh Gamal Albinsaid.
4. Sikap Kritis kepada Jokowi Wujud Sayang
Ratna Sarumpaet mengungkapkan wujud sayangnya terhadap Presiden Jokowi ditunjukkannya melalui kritikan.
Dilansir Kompas.com, hal itu diucapkan Ratna Sarumpaet di kediamannya di Kampung Melayu Kecil, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (26/12/2019).
"Kalau beliau tidak saya kritik, berarti saya enggak sayang sama beliau (Jokowi)," ucap Ratna Sarumpaet.
Ratna Sarumpaet menyebut sudah menjadi tabiatnya untuk mengkritisi.
"Itu kan tabiat saya," ucapnya.
5. Berharap Jokowi Kapok Memenjarakannya
Ratna Sarumpaet juga 'berharap' Jokowi tidak lagi memenjarakannya di waktu yang akan datang.
"Saya rasa juga nanti mudah-mudahan Pak Jokowi juga kapok penjarakan saya. Enggak ada gunanya juga, orangtua kan," kata Ratna.
Ratna Sarumpaet mengungkapkan, tugasnya sebagai warga negara yang juga aktivis adalah mengkritik kinerja pemerintah.
Menurutnya, hal itu sebagai bukti Indonesia merupakan negara demokrasi.
"Masa kalau saya kritik, masa saya dimarahin lagi, enggak boleh gitu dong, kita negara demokrasi. Tugas saya sebagai aktivis," kata Ratna.
Sebelumnya, kuasa hukum Ratna Sarumpaet, Desmihardi, menyebut kliennya dinyatakan bebas setelah permohonan pembebasan bersyarat dikabulkan.
"Pembebasan ini diberikan setelah permohonan pembebasan bersyarat ibu Ratna dikabulkan serta ibu Ratna mendapatkan remisi Idul Fitri dan 17 Agustus oleh Menkumham," ujar Desmihardi dilansir Kompas.com.
Ratna Sarumpaet menjalani kurungan selama 15 bulan dari dua tahun vonis penjara yang diterima.
Desmihardi juga menyebut Ratna Sarumpaet akan menghabiskan bersama keluarga seuasi menjalani hukuman penjara.
"Rencananya sehabis menjalani masa hukuman Ibu Ratna akan menghabiskan waktunya untuk berkumpul bersama anak cucunya," ujar Desmihardi.
(TRIBUNNEWS.COM/Wahyu Gilang Putranto) (Kompas.com/Baharudin Alfarisi/Jimmy Ramadha Azhari)