TRIBUNNEWS.COM - Polemik dugaan korupsi Jiwasraya masih menjadi perbincangan hangat.
Yang terbaru, Kejaksaan Agung RI memutuskan untuk mencekal 10 orang.
10 orang tersebut dicekal untuk bepergian ke luar negeri oleh Jaksa Agung RI, ST Burhanuddin.
Hal iu disampaikan di sela-sela pelantikan pejabat Kejati dan eselon II di Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Jumat (27/12/2019).
Adapun waktu pencekalan telah dimulai sejak Kamis (26/12/2019) malam.
"Jadi kita sudah minta pencegahan ke luar negeri, cekal untuk 10 orang. Kita sudah mulai dan tadi malam sudah dicekal," kata Burhanuddin.
Namun ia tidak menyebutkan dengan rinci dari unsur mana saja pihak yang dicekal oleh Kejaksaan Agung RI.
Dia hanya menyebut sejumlah inisial nama-nama yang telah dicekal oleh institusi yang dipimpinnya.
Mereka adalah HR, DA, HP, NZ, DW, GL, GR, HD, BT dan HS.
Seluruhnya disebut memiliki potensi bermasalah dalam kasus ini.
"Ya betul potensi untuk tersangka. Nanti ada kita lihat perkembangan di kami," tambah Burhanuddin.
Sementara itu, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Adi Toegarisman menyebutkan, pihaknya juga menjadwalkan akan memanggil 10 orang tersebut untuk diperiksa.
"Terjadwal nanti hari Senin hari Selasa depan. Kemudian nanti tanggal 6-8 (Januari) kita panggil secara keseluruhan jadi semua jumlah 24 orang," pungkasnya.
Tanggapan SBY soal kasus Jiwasraya
Staf Pribadi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ossy Dermawan menceritakan respons SBY atas kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya.
Ossy menceritakan di cuitan Twitternya @OssyDermawan.
Di cuitann pertama, Ossy menceritakan SBY menerima sejumlah tamu pada kamis (26/12/2019).
Dalam pertemuan itu ada yang menyampaikan bahwa kasus Jiwasraya mau ditarik mundur ke tahun 2006.
Lebih lanjut cuitan itu menuliskan, dengan tenang SBY menjawab, 'kalau di negeri ini tak satupun yang mau bertanggung jawab tentang kasus Jiwasraya, ya salahkan saja masa lalu'.
Cuitan Ossy pun berlanjut dalam 3 unggahan di twitter.
Ossy menyampaikan respons SBY, bahwa ia mendapatkan informasi, sekarang banyak BUMN yang bermasalah.
Diantaranya mulai dari keuangan yang tidak sehat, utang yang sangat besar, hingga dugaan penyimpangan.
"Kalau begini, jangan-jangan saya lagi yg disalahkan," ujar SBY yang tertulis dalam cuitan Ossy.
Begitu respon Ketua Umum Partai Demokrat SBY dituliskan oleh Ossy Dermawan.
Perlu diketahui sebelumnya, dugaan korupsi di Jiwasraya saat ini ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung).
Dalam penyidikan awal, Kejagung sudah menaksir angka kerugian negara sekitar Rp 13,7 triliun.
Jaksa Agung ST Burhanuddin juga menilai Jiwasraya telah melanggar prinsip kehati-hatian dalam hal berinvestasi.
Menurut Burhanuddin, Jiwasraya malah menempatkan 95 persen dana di saham yang berkinerja buruk.
(Tribunnews.com/Maliana/Igman Ibrahim)