Selain mengangkut 50 orang penumpang, Reki menyebut bus juga mengangkut 1 kendaraan bermotor.
"Saya sedang tidur dibelakang, dan kemudian saat bus masuk ke jurang saya terpental ke depan," ujar Reki.
Saat ditanya bus mengambil penumpang kebanyakan di pinggir jalan, sang kondektur menyebut hanya mengambil 1 keluarga saja.
"Cuma satu keluarga yang diambil di Simpang Prigi," tambahnya.
Terkait dengan kondisi sang sopir, Reki menyebut sang sopir nampak sehat.
Sebelumnya pun sang sopir sempat ngopi dan makan.
Sebelum kejadiaan kecelakaan bus terjadi, kondisi bus dan kelayakanya dikatakan Reki dalam kondisi layak dan baik.
"Kondisi mobil bagus, tidak ada kendala, rem bagus," pungkasnya.
Sedangkan dalam menanggapi peristiwa kecelakaan yang menewaskan 34 orang ini, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berikan hasil investigasi awalnya.
Dalam kasus kecelakaan Bus Sriwijaya, KNKT sedang mendalami faktor adanya kesalahan manusia dalam kecelakaan tersebut.
Dari hasil investigasi sementara KNKT, penyebab kecelakaan Bus Sriwijaya diduga karena pengemudi saat mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi.
KNKT juga tidak menemukan adanya jejak bekas rem kendaraan di lokasi kecelakaan.
Ahmad Wildan selaku pimpinan tim ivestigasi KNKT menyebut pihaknya juga sudah mengantongi beberapa keterangan dari penumpang.
Dari para penumpang tersebut mengatakan, jika bus melaju dengan kecepatan kencang.