TRIBUNNEWS.COM - Tujuh pengusaha membuka pendaftaran umrah gratis untuk jemaah korban First Travel.
Mereka berinisiatif untuk memberangkatkan sekitar 1.000 jemaah korban penipuan agen First Travel.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Penggerak 'Save Their Umra', Ali Mohammad Amin.
"Pengen mengetuk hati masyarakat, pengen mengetuk hati pemerintah yang terkait di dalam ini semua untuk mencarikan solusi korban First Travel," kata Ali yang Tribunnews kutip melalui tayangan YouTube Kompas TV, Jumat (27/12/2019).
"Angka 1.000 cukup kecil, paling tidak kami berbuat," tambahnya.
Pihak panitia mempersilakan untuk melaporkan identitas jemaah korban ke Kantor Sekretariat di Jalan Cipingan, Cempedak I, Nomor 45, Jatinegara, Jakarta Timur.
Nantinya, setelah mendaftarkan identitas diri, para jemaah korban tersebut akan di verifikasi.
Menanggapi hal tersebut, seorang korban First Travel, Eni Rifkiah, membagikan informasi tersebut kepada korban lainnya.
"Di grup itu saya bilang yang di atas 60 tahun, yang belum pernah ibadah haji dan yang merasa tidak mampu, segera hubungi saya," tutur Eni.
Hal tersebut senada dengan penuturan Ali.
Dilansir Tribunnews, Ali menuturkan tedapat tiga kriteria jemaah korban First Travel untuk dapat ikut program pemberangkatan umrah oleh tujuh pengusaha ini.
Kriteria pertama adalah korban First Travel sudah berusia lanjut.
Kedua, tujuh inisiator tersebut akan memilih korban yang memang belum pernah sama sekali berangkat untuk beribadah ke Tanah Suci.
Serta kriteria terakhir adalah bagi korban yang merasa memiliki standar ekonomi yang minim.
"Ada kriteria yang harus kami berikan kepada para korban, yaitu orang yang sudah lansia," terang Ali.
"Terus yang kedua yang memang mereka belum pernah berangkat, dan ekonomi yang betul-betul sangat minim," lanjutnya.
Ali menjelaskan untuk para jemaah korban First Travel yang memenehui kriteria tersebut dan ingin tetap berangkat umrah dapat langsung datang ke sekretariat gerakan Save Their Umra tersebut.
Diberitakan Tribunnews, para korban cukup membawa data-data yang memang benar adanya seperti kuitansi pembayaran pada First Travel.
Untuk dapat berangkat umrah, data yang telah diterima oleh pihak Ali akan melalui verifikasi berkas terlebih dahulu.
Kantor sekretariat Save Their Umra berada di Jalan Cipinang, Cempedak I, Nomor 45, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Datang ke kantor kami, membawa data-data konkret, seperti kuitansi dan lain-lainnya," jelas Ali.
"Tentunya tidak langsung akan kami terima, akan ada proses-proses verifikasi," tambahnya.
Ali mengungkapkan para jemaah korban First Travel belum banyak yang mendaftarkan diri.
Padahal pendaftaran untuk pemberangkatan umrah korban First Travel telah dilakukan sejak, Kamis (5/12/2019).
Akhirnya, ketujuh inisiator tersebut menyampaikan press release kembali terkait tujuan mereka untuk memberangkatkan umrah para jemaah korban First Travel.
"Iya benar, memang sampai kemarin belum ada satu pun ke kami untuk memberikan data," tutur Ali.
"Akhirnya tadi malam sepakat tujuh inisiator memberikan press release lagi untuk menginformasikan kembali untuk datang pada sekretariat kami," imbuhnya.
Ali menuturkan ketujuh pengusaha akan memberangkatkan sebanyak 1000 jemaah korban First Travel yang telah memenuhi syarat dan melalui verifikasi pihaknya.
Rencananya, kloter pertama akan diberangkatkan, pada 20 Januari 2020 mendatang.
Namun hingga kini belum diketahui dengan pasti jumlah jemaah korban First Travel yang akan diberangkatkan pada kloter pertama tersebut.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "7 Pengusaha akan Berangkatkan Jemaah Korban First Travel, Ini Kriteria yang Harus Dipenuhi"
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Febia Rosada Fitrianum)