TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA - Awal tahun 2020 sejumlah kawasan tergenang banjir akibat hujan deras.
Bagi para pengendara motor, tentu hujan harus diantisipasi agar perjalanan tetap aman dan nyaman, salah satunya adalah dengan menggunakan jas hujan.
Terkait penggunaan jas hujan ponco yang sering mengakibatkan kecelakaan, distributor jas hujan Istana Payung, Johanes Paulus mengatakan, saat ini jas hujan ponco memang masih menjadi salah satu jas hujan favorit di Indonesia.
“Sebetulnya jas hujan model ponco tidak berbahaya selama digunakan dengan benar. Banyaknya kejadian jas hujan model ini yang tersangkut di motor adalah jas hujan ponco untuk dua pengendara atau biasa disebut 2 in 1, akan tetapi dipakai sendirian. Sehingga sisa panjangnya rentan tersangkut di ban motor,” ucap Johanes, Kamis (02/1/2019).
Menurutnya, pengendara sepeda motor memilih jas hujan ponco karena sangat ringkas dan mudah dalam pemakaiannya.
Baca: Hujan Deras Disertai Petir Diprakirakan Landa Sejumlah Wilayah di Jabodetabek Sore Ini
Baca: Doa saat Turun Hujan Deras, Lengkap dengan Lafal Latin dan Artinya
Umumnya jas hujan ini banyak digunakan untuk menutup barang bawaan di boncengan.
“Dulu model ini sempat dilarang, tapi jenis yang dilarang itu adalah jenis jas hujan ponco untuk 2 pengendara (2 in 1) tapi dipakai untuk 1 orang. Perlu diketahui, kelemahan jas hujan ini adalah tangan dan kaki yang tidak tercover sehingga tetap terkena air hujan,” sebutnya.
Johanes menjelaskan, selain jas hujan ponco, ada dua jenis jas hujan lain yang banyak dipilih para pengendara motor di Indonesia, yaitu jas hujan baju celana terpisah dan raincoat.
“Jas hujan setelan (baju celana) jadi pilihan karena selain aman dan terlindung dari hujan juga cipratan air dari kendaraan yang melintas, jas hujan ini juga nyaman digunakan sebagai pelindung dari terpaan angin. Beberapa jenama berkualitas untuk model ini seperti Rosida, Masterain, Axio, Gajah, dan Tiger Head,” ungkap Johanes.
Masterain, misalnya, dibuat dengan dari bahan taslan yang memiliki beragam kelebihan, seperti tidak mudah kotor karena air tidak menempel dan mudah dikeringkan. “Jas hujan berbahan taslan ini memiliki efek seperti air di daun talas,” jelas dia.
Baca: Bandara Halim Tergenang 30 Cm, Penerbangan Dialihkan ke Soekarno-Hatta
“Fungsi lain dari jas hujan baju celana, bisa juga dipakai untuk kegiatan luar ruang atau training olah raga,” sambungnya.
Lalu jenis yang ketiga adalah raincoat untuk pejalan kaki.
Model ini memang diperuntukkan bagi pejalan kaki, bentuknya seperti jubah panjang hingga menutupi bawah lutut.
“Jenis ini yang biasa dipakai polisi yang mengatur lalu lintas di jalan raya. Selain itu bisa juga dipakai para pejalan kaki yang kerja di kantoran, karena lebih ringkas dan efisien. Tidak perlu memakai celana double dan tetap aman dari hujan,” kata Johanes.