"Tadi di heli itu ada Panglima TNI, Kepala BNPB dan Menteri PU," kata Heru.
Diketahui, agenda kunjungan Presiden RI Jokowi ini merupakam kunjungan ke Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya.
Desa ini merupakam salah satu dari sejumlah desa korban longsor di Kabupaten Bogor yang terisolir pacsa akses jalan lumpuh tertutup oleh longsor.
Jokowi Minta Jajarannya Segera Buka Akses ke Daerah Terisolir Akibat Longsor di Sukajaya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya memperbaiki akses menuju Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang tertutup akibat longsor.
Instruksi tersebut disampaikan Jokowi ke Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Kepala BNPB Doni Monardo, saat meninjau lokasi banjir serta longsor melalui udara di Sukajaya.
“Presiden memberikan instruksi kepada kami untuk melakukan berbagai upaya agar secepatnya akses ke desa-desa yang terisolir segera terbuka sehingga bantuan dapat segera disalurkan,” kata Doni dalam keterantan Biro Pers Kepresidenan, Jakarta, Minggu (5/1/2020).
Baca: Hujan Deras, Helikopter yang Ditumpangi Jokowi Gagal Mendarat di Sukajaya
Baca: Ibaratkan Kasus Natuna seperti Sakit Jantung, Pengamat Militer Minta Jokowi Bersikap Tegas
Baca: 6 Daerah di Jabar Berstatus Tanggap Darurat Bencana Hingga 7 Januari 2020
Diketahui, Presiden Jokowi bersama rombongan tadi pagi berangkat menuju Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor dengan menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU.
Rombongan terdiri dari tiga helikopter lepas landas dari Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat pada pukul 08.15 WIB.
Pada pukul 08.30 WIB, dua helikopter yang ditumpangi oleh perangkat kepresidenan dan membawa bantuan logistik untuk pengungsi berhasil mendarat terlebih dahulu di helipad Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.
Prosedur pendaratan ini sudah sesuai dengan prosedur tetap penerbangan VVIP, di mana helikopter VVIP mendarat setelah dua helikopter lainnya mendarat.
Pada saat akan mendarat, cuaca berubah sangat ekstrem dan berkabut tebal sehingga mengakibatkan berkurangnya jarak pandang yang tidak memenuhi standar penerbangan VVIP dan ditambah kondisi sekitar yang merupakan daerah perbukitan.
Akhirnya pilot helikopter yang membawa Presiden, Letkol Pnb Yosep Frits memutuskan untuk tidak mendarat.
Baca: Staf Khusus Presiden Ingatkan Banjir Bukan Momen Saling Salah-salahan
Pilot helikopter Letkol Pnb Yosep Frits masih berusaha menunggu perubahan cuaca dengan memutari daerah tersebut.