TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menanggapi adanya desakan agar dirinya mundur dari Kabinet Indonesia Maju.
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, desakan tersebut muncul dari Ketua Divisi Hukum PA 212, Damai Hari Lubis.
Damai Hari Lubis, menilai Prabowo terlalu lembek dalam menyikapi masuknya kapal-kapal China ke Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Laut Natuna Utara.
Mendengar adanya desakan tersebut, Prabowo meresponnya santai.
"Oh begitu?" respon Prabowo sambil tertawa saat seorang wartawan menyampaikan adanya desakan tersebut.
Prabowo kemudian menuturkan, dalam negara demokrasi, siapapun bebas berbicara.
"Boleh aja, silakan aja dibicarain," tutur Prabowo dalam wawancaranya yang diunggah di kanal Youtube Kompas TV, Jumat (10/1/2020).
"Kita negara demokrasi, orang boleh bicara apa saja," sambungnya.
Prabowo Subianto menilai, tidak masalah dianggap lembek dalam menyikapi persoalan di perairan Natura.
Namun, dirinya menegaskan akan tetap menjaga kedaulatan NKRI.
Sebelumnya, Prabowo dianggap tak tegas karena meminta semua pihak menyikapi masuknya kapal China di perairan Natuna dengan tenang.
Pernyataannya tersebut mengundang banyak kritikan.
Namun, Menhan tetap tak berubah sikap.
Dilansir dari Kompas.com, Prabowo justru meminta agar seluruh pihak tidak memperkeruh suasana.