News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Inginkan Ibunya, Zuraida Hanum Dihukum Seumur Hidup, Kenny: Kalau Hukuman Mati Sakitnya Sebentar

Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kenny, anak Hakim Jamaluddin - Tersangka kasus pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Zuraida Hanum (tengah) yang juga istri korban dihadirkan polisi ketika gelar kasus di Mapolda Sumatera Utara, Medan, Sumatera Utara, Rabu (8/1/2020).

TRIBUNNEWS.COM - Kenny Akbari Jamal, anak sulung dari Hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin, berharap agar ibunya tak dihukum mati.

Sebelumnya Kenny Akbari mengaku syok mengetahui ibu tirinya tersebut menjadi tersangka pembunuhan.

Sang Ibu, Zuraida Hanum disebut-sebut merupakan dalang atau otak dari kasus pembunuhan suaminya, Jamaluddin.

Bukan tanpa sebab, Kenny ternyata mempunyai alasan tersendiri menginginkan sang ibu tirinya tidak dihukum mati.

"Aku milihnya penjara seumur hidup daripada hukuman mati. Kalau hukuman mati, sebentar saja sakitnya," kata Kenny Akbari, dilansir dari TribunJakarta.

Kenny menilai penjara seumur hidup bagi Zuraida Hanum lebih pantas agar ibu tirinya merasakan susahnya hidup di dalam penjara.

"Kalau penjara seumur hidup kan, dia kan bisa rasain gimana susahnya hidup di penjara kek gitu kan. Udah dikasih hidup enak, tapi balasannya ini," ujarnya.

Meski Zuraida Hanum merupakan ibu sambungnya, Kenny tetap menginginkan proses hukum tetap harus berjalan.

Kenny menyebut walaupun sang ibu bukanlah yang membunuh langsung ayahnya, namun ia merupakan otak dalam kasus pembunuhan itu.

Ia pun menyesalkan perbuatan keji yang telah dilakukan ibunya tersebut.

Di sisi lain, Kenny mengungkap betapa terpukulnya ia bersama keluarganya mengetahui ayahnya merupakan korban pembunuhan.

"Ya pasti, terpukul sih. Orang yang dianggap dekat, maksudnya istri Abuku, kok tega-teganya gitu bunuh Abuku?" ungkapnya.

Kekecewaan tersebut muncul karena ia menilai selama ini ayahnya telah memberi pangaruh besar terhadap Zuraida Hanum.

"Maaf ya. Aku tahu kayak gimana latar belakang bundaku dan setelah menikah dengan abuku kayak gimana," sambungnya.

Adanya peristiwa ini, Kenny menyadari bahwa ibu sambung yang dianggap orang baik tersebut ternyata mempunyai motif terselubung terhadap ayahnya.

Sempat Kenny mengungkap tidak percaya bahwa ibunya terlibat dalam pembunuhan ayahnya.

"Enggak mungkin. Kalau memang iya, apa motifnya?" tegas Kenny.

Alasannya selama ini sang ayah, Jamaluddin selalu mencukupi kebutuhan Zuraida Hanum secara finansial.

"Apa sih yang enggak dikasih ke bunda?" kata Kenny.

Kini polisi menetapkan istri kedua korban Jamaluddin, Zuraida Hanum menjadi otak atau dalang atas kasus pembunuhan itu.

Selain itu, terdapat dua orang tersangka lainnya yakni Jefri Pratama dan Reza Pahlevi sebagai kaki tangan Zuraida Hanum.

Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin menjelaskan, ketiga terdakwa dijerat dengan pasal 340 KUHP Pidana Pembunuhan berencana.

Bahkan ketiga tersangka pembunuhan Hakim PN Medan, Jamaluddin tersebut terancam hukuman mati.

Namun, Martuani menyebutkan kasus ini masih akan didalami untuk selanjutnya dilimpahkan ke pengadilan.

Ketiga tersangka tersebut mulai Jumat (10/1/2020) akan dilakukan penahanan.

Sementara untuk beberapa saksi sudah diperiksa oleh tim kepolisian kurang lebih berjumlah 50 orang.

Lalu untuk bukti fisikal maupun forensik sudah diamankan penyidik untuk diajukan dalam persidangan nantinya.

Zuraida Hanum, istri Hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin pura-pura nangis dan pingsan saat suami meninggal, ternyata otak pembunuhannya. (Rizwan/Serambinnews.com)

Kecurigaan Kenny Akbari Jamal, Putri Sulung Korban Jamaluddin

Dilansir dari Tribunnews, Kenny juga sempat mengaku menaruh curiga atas kematian sang ayah yang tidak normal itu.

Seblumnya dikabarkan, Hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin (55) ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Land Cruiser Prado berwarna hitam dan bernomor polisi BK 77 HD.

Korban Jamaluddin tewas seolah terjerumus ke dalam jurang di daerah kebun sawit Desa Suka Rame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Awalnya kematian Jamaluddin tersebut diketahui oleh seorang petani di area perkebunan sawit.

Korban Jamaluddin ditemukan tewas terbujur kaku di kursi tengah mobil tersebut.

Polisi yang mendapat laporan warga langsung mendatangi lokasi kejadian.

Mengetahui kejadian itu, Kenny pun mempertanyakan di mana orang yang menyopiri mobil tersebut, sehingga terperosok ke sebuah jurang.

Ia menilai tak wajar jika kecelakaan tersebut tak ditemukan korban lain selain sang ayah yang meninggal di bagian tengah mobil.

Di sisi lain, ia mengatakan bahwa beberapa pernyataan dari ibunya tidak lah sesuai dengan kenyataan.

Kenny pun sempat bingung atas beberapa keterangan yang disampaikan ibunya di publik atau kepolisian.

"Aku bingung sih, kenapa keterangan Bunda enggak sinkron gitu. Sama kenyataan, berbeda semua yang dia omong kayak gitu," terang Kenny.

Kasus yang membuatnya bingung tersebut adalah ibunya, Zuraida Hanum sempat memberikan pernyataan terdapat teror di rumahnya seminggu sebelum Jamaluddin ditemukan tewas.

Teror tersebut diceritakan ada seseorang yang menabrak pagar rumahnya.

Kenny mengatakan janggal karena ia tidak menemukan ada bekas pagar yang ditabrak.

Kendati demikian, saat itu Kenny mengaku tetap menerima dengan positif apa yang keluar dari keterangan Zuraida Hanum.

Ia berpandangan mungkin saat kejadian tersebut dirinya sedang tidak ada di rumah.

Sementara, ia juga mengaku curiga atas pernyataan ibunya yang mengatakan ponsel ayahnya sempat mati dan tak dapat dihubungi.

Menurutnya sangat jarang sang ayah mematikan ponselnya.

Kenny mengatakan sang ayah selalu merespon ponselnya walaupun sedang dalam posisi sidang di pengadilan.

(Tribunnews.com/ Nida ul 'Urwatul)
(TribunJakarta.com/Kurniawati Hasjanah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini