TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Minggu (12/1/2020).
Dalam kunjungannya itu, Jokowi menyepakati beberapa hal dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, Mohamed bin Zayed.
Mereka menyaksikan pertukaran 16 perjanjian kerja sama antara delegasi Indonesia dan UEA.
“Saya sangat sambut baik, hari ini 16 perjanjian kerja sama dapat dilakukan,” kata Presiden Jokowi, dikutip dari siaran pers resmi.
Di antaranya, lima perjanjian antarpemerintah di bidang keagamaan, pendidikan, pertanian, kesehatan, dan penanggulangan terorisme.
Tak hanya itu saja, ada pula 11 perjanjian bisnis lainnya, yakni di bidang energi, migas, petrokimia, pelabuhan, telekomunikasi, dan riset.
Jika ditotal estimasi investasi tersebut mencapai 22,89 miliar dolar AS atau sekitar Rp 314,9 triliun.
Karena hal itulah, Jokowi mengapresiasi kemajuan yang signifikan dalam hubungan kerjasama Indonesia Persatuan Emirat Arab (PEA).
“PEA akan tetap menjadi salah satu mitra penting kerja sama ekonomi Indonesia, terutama di bidang investasi,” ucap Presiden Jokowi.
Sementara itu, Putra Mahkota mengatakan hubungan kedua negara masih dapat ditingkatkan.
“Kita dapat memulai era baru hubungan kedua negara yang lebih erat,” kata Putra Mahkota Mohamed bin Zayed.
Jokowi juga menyampaikan Indonesia ingin menjadikan PEA sebagai mitra dalam pendidikan Islam yang modern, moderat dan penuh toleran.
“Hal ini sangat penting artinya bagi upaya mencegah ektremisme dan terorisme,” kata Presiden Jokowi.
Putra Mahkota Mohamed bin Zayed juga menyampaikan Islam adalah agama yang mengajarkan kedamaian.
"Islam tidak pernah mengajarkan terorisme. Islam selalu mengedepankan kedamaian,” ujar Putra Mahkota.