News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Keluarga Jokowi Terjun ke Politik

Selain Gibran dan Bobby, Ini 2 Anggota Keluarga Jokowi yang akan Maju Pilkada 2020

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution dikabarkan akan maju dalam Pilkada 2020.

TRIBUNNEWS.COM - Ada empat anggota keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mendaftarkan diri untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

Mereka adalah Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi yang sudah mendaftarkan diri di Pemilihan Wali Kota Solo dan rencananya akan diusung partai PDIP.

Ada juga Bobby Nasution, menantu Jokowi yang ingin maju sebagai Wali Kota Medan melalui partai PDIP dan Golkar.

Selain itu, suami dari adik kandung Jokowi, Wahyu Purwanto juga akan maju di pemilihan Bupati Gunung Kidul.

Dan yang terakhir Doli Sinomba Siregar yang merupakan paman Bobby.

Doli merupakan kader partai Golkar yang akan mencalonkan diri menjadi bupati Tapanuli Selatan.

Gibran akan Ikuti Fit and Proper Test

Sebelumnya, Gibran mendatangi kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jawa Tengah pada 21 Desember 2019 lalu.

Gibran rupanya hendak mengikuti fit and proper test para bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk Pilkada 2020 yang terdaftar di DPD PDIP Jateng.

BACA JUGA : Gibran Rakabuming Optimistis Bisa Lampaui Target Achmad Purnomo di Pilkada Solo 2020

Gibran yang juga ikut dalam penjaringan Wali Kota Solo ini datang mengenakan kemeja merah lengan panjang didampingi sejumlah kader PDIP.

Dalam sesi wawancara, ia menyatakan kesiapannya untuk membesarkan PDIP.

"Pokoknya perlu saya garis bawahi, saya sebagai anak muda, sebagai kader PDIP, sebagai bakal calon Wali Kota Solo ingin membesarkan PDIP," ujarnya dilansir melalui YouTube Kompas TV, Sabtu (21/12/2019).

Ia menambahkan jika akan bergotong royong untuk memajukan partai dan siap mengabdi untuk partai berlambang banteng.

"Dengan cara gotong royong dengan semua elemen partai di struktur. Juga sekaligus dengan senior-senior PDIP. Intinya saya siap untuk mengabdi kepada partai," ungkapnya.

Bobby dan Doli

Di lain tempat, Bobby Nasution mendatangi kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Golkar Medan, Jumat (13/12/2019).

Kedatangan Bobby untuk mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon wali kota Medan pada Pilkada 2020.

BACA JUGA : Cerita Gibran dan Buku Tebal yang Berisi Catatan 'Keluhan' saat Blusukan

Dilansir YouTube Kompas TV, Jumat (13/12/2019) kedatangan Bobby ditemani oleh pamannya, Doli Sinoumba Siregar.  

Bobby Nasution bantah isu dinasti politik (Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV)

Bobby mengatakan jika dirinya membuka komunikasi dengan semua partai. 

"Saya kan ke semua partai menjalin komunikasi, kita komunikasi baik. Kita sudah pernah sampaikan kepada semua partai di Sumatera Utara khususnya Medan kita ada hubungan keluarga sumua," ujarnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi majunya Gibran Rakabuming menjadi bakal calon Wali Kota Solo periode 2020-2025.

Menurutnya hal tersebut sudah menjadi keputusan Gibran. 

Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi saat meresmikan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated, Kamis (12/12/2019). 

"Kan sudah saya sampaikan bolak balik bahwa itu sudah menjadi keputusan tanyakan langsung ke anaknya langsung," ujarnya dilansir melalui YouTube Kompas TV, Kamis (12/12/2019).

BACA JUGA : Gibran Sebut Hasil Survei Internal Jauh di Atas Survei Median

Jokowi menegaskan jika majunya Gibran dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan sebuah kompetisi dan rakyat memiliki hak pilih. 

Gibran Rakabuming Raka telah resmi mendaftar sebagai Bakal Calon Wali Kota Solo 2020. Gibran mengungkapkan, Jokowi telah merestuinya dan memberikan sejumlah pesan. (Tangkapan Layar Kompas TV dan Tribunnews.com) (Tangkapan Layar Kompas TV dan Tribunnews.com)

"Itukan sebuah kompetisi, kompetisi itu bisa menang bisa kalah terserah rakyat yang memiliki hak pilih," ungkapnya.

Ia menegaskan siapapun punya hak pilih dan hak dipilih dan majunya sang putra sulung merupakan kompetisi bukan penunjukkan.

"Ya kalau rakyat tidak memilih bagaimana? Ini kompetisi bukan penunjukkan. Tolong dibedakan," kata mantan Wali Kota Solo ini. (*)

(Tribunnews.com/Faisal Mohay)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini