News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Keluarga Jokowi Terjun ke Politik

BREAKING NEWS: Setelah Anak dan Menantu, Giliran Ipar Jokowi Dikabarkan Maju di Pilkada 2020

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keluarga Jokowi

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Adik ipar Presiden Joko Widodo, Wahyu Purwanto, disebut-sebut bakal ikut dalam Pemilihan Kepala Daerah di Gunungkidul, Yogyakarta.

Wahyu kemungkinan akan diusung Partai NasDem.

Terkait kabar itu, Wahyu enggan berkomentar saat dikonfirmasi.

Namun, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Nasdem Gunungkidul Suparjo membenarkan suami dari adik kandung Jokowi itu sudah mendaftarkan diri sebagai calon Bupati Gunungkidul.

DPD Nasdem Gunungkidul sudah menyodorkan nama Wahyu dan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul Bahron Rasyid sebagai pasangan calon ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem.

“Surat rekomendasi turun sekitar Februari atau Maret nanti. Keputusan tergantung pusat,” kata Suparjo saat dihubungi, Senin (13/1/2020) seperti dikutip dari artikel Kompas.com berjudul "Pencalonan Ipar Jokowi Sebagai Cabup Gunungkidul Tergantung DPP Nasdem"

Bakal calon Bupati Gunungkidul yang juga adik ipar Jokowi, Wahyu Purwanto. (Kompas.com). ()

Sebagai informasi, dalam Pilkada Gunungkidul 2020, NasDem yang punya sembilan kursi di DPRD kabupaten tersebut, bisa mencalonkan sendiri calon usungannya.

Hanya saja, Suparjo tidak menutup peluang adanya koalisi dengan partai lain untuk mengusung Wahyu dan Bahron.

“Koalisi masih lihat kanan-kiri, melakukan komunikasi dengan parpol lainnya. Kami tetap terbuka untuk berkoalisi,” kata Suparjo.

Baca: Hasto Kristiyanto Beri Isyarat Gibran Punya Peluang Diusung PDI-P dalam Pilwalkot Solo 2020

Terkait Wahyu yang merupakan keluarga Jokowi, DPW NasDem Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengakui hal itu menjadi salah satu pertimbangan.

Selain itu, Wahyu dianggap sudah berkomitmen untuk membangun Gunungkidul sejak menjadi Rektor Universitas Gunungkidul.

Wahyu juga dipandang sudah mendampingi petani dan warga lainnnya.

“Kalau bisa menang (pilkada) koordinasi dengan pusat kan lebih mudah, tetapi faktor keluarga presiden itu hanya satu faktor saja. Faktor lainnya komitmen Pak Wahyu membangun Gunungkidul sudah sejak lama,” kata Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem DIY Suharno saat dihubungi.

Sebelumnya, Nasdem Gunungkidul sudah melakukan penjaringan bakal calon Bupati Gunungkidul sejak September 2019.

Ada 10 orang yang mengikuti penjaringan, dan menyampaikan visi dan misi pada Oktober 2019 lalu.

Anak dan menantu

Sebelumnya ramai diberitakan anak dan menantu Jokowi juga maju di Pilkada.

Gibran merupakan anak pertama Presiden Joko Widodo dan saat ini maju mengikuti kontestasi Pemilihan Wali Kota Solo.

Sementara Bobby Nasution merupakan menantu Jokowi. Dia maju dalam pemilihan Wali Kota Medan.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan, majunya Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution pada Pilkada 2020 bukan dalam rangka Presiden Joko Widodo membangun dinasti politik.

Menurut Moeldoko, kedua anggota keluarga Jokowi itu hanya menjalankan hak politiknya sebagai warga negara.

"Ini kan proses pembelajaran politik bagi masyarakat. Jadi jangan terus menjustifikasi dinasti politik. Kalau di dalam politik itu, itu saja ketentuannya," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/12/2019) lalu dikutip dari artikel Kompas.com.

Bakal calon wali kota Solo dari PDI Perjuangan (PDIP), Gibran Rakabuming Raka melakukan blusukan di Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Solo, Kamis (26/12/2019). (TribunSolo.com/Ryantono Puji)

Moeldoko menegaskan, Gibran yang merupakan putra sulung Jokowi mempunya hak untuk maju dalam pemilihan wali kota Solo 2020.

Begitu juga Bobby sang menantu Jokowi yang mempunyai hak untuk bertarung di pemilihan wali kota Medan.

"Sekarang pertanyaannya kepada yang bersangkutan (Gibran dan Bobby), hak politiknya dicabut, enggak?" kata Moeldoko.

"Rule-nya adalah siapa-siapa yang hak politiknya dicabut karena sesuatu, nah itu enggak boleh. Tapi kan ini semua orang punya hak politik yang sama," ucap dia.

Mantan Panglima TNI ini lantas menegaskan, meski keduanya merupakan anggota keluarga Jokowi, pihak Istana tak akan memberikan intervensi apa pun dalam kompetisi pilkada yang mereka ikuti.

"Istana tidak ikut campur, itu kan balik lagi hak politik seseorang. Terserah," ujar dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini