News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pernyataan Panglima TNI Terkait Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia Lebih ke Arah Testimoni

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Eksekutif CISS, Ngasiman Djoyonegoro

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa hari terakhir beredar video beredar terkait testimoni pernyataan Panglima TNI, Jenderal (TNI) Hadi Tjahjanyo terhadap salah satu kandidat dalam pemilihan Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API).

Video itu ramai diperbincangkan termasuk adanya pihak-pihak yang menyudutkan Panglima TNI.

Menanggapi hal tersebut, pengamat intelijen, pertahanan dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro menilai hal tersebut wajar sebagai seorang yang saling mengenal dan meminta semua pihak tidak perlu mempolitisir.

"Saya kira itu biasa saja. Masih dalam tahap kewajaran, tidak perlu dipolitisir dan dibesar-besarkan," ujar pria yang akrab dipanggil Simon dalam keterangan pers, Kamis (16/1/2020).

Yang menjadi persoalan, kata dia saat  video tersebut diframing ulang untuk tujuan politik tertentu.

Baca: Diisi Figur Kompeten dan Profesional, Pengamat Intelijen Apresiasi Rotasi Pejabat Polri

Baca: Demi Perbaikan, Pengamat Intelijen Ini Dukung Revisi UU KPK

Baca: Peluncuran dan Bedah Buku Indonesia Optimis Karya Ngasiman Djoyonegoro

Direktur eksekutif Centre of Intelligence and Strategic Studies (CISS) ini menyebut upaya framing cenderung ada tendensi untuk menyerang figur Panglima TNI sehingga hal itu sangat disayangkan.

“Saya kira, Panglima TNI bukan orang yang tidak tahu batas-batas kewajaran dalam memberikan komentar, testimoni atau kesaksian apapun di tengah situasi politik yang masih memanas ini,” tegas Simon.

Panglima TNI saat ini masih memiliki komitmen yang kuat dan kinerja yang mumpuni dalam mengkonsolidasikan lini pertahanan dan keamanan negara.

“Tidak mungkinlah seorang Panglima TNI mengurusi hal-hal teknis seperti itu, apalagi sampai menggerakkan pasukan untuk mensukseskan seseorang menduduki jabatan organisasi swasta,” Kata Simon.

Simon berharap pihak-pihak yang memiliki perhatian terhadap video ini dapat berpikir jernih dan melihat konteks kejadian.

Tidak menghakimi secara sepihak, apalagi turut serta memperkeruh situasi politik dalam negeri.

"Jangan mengumbar syahwat untuk menjadi pejabat publik atau menduduki jabatan tertentu di struktur pemerintahan Jokowi jilid 2 yang baru saja terbentuk," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini