TRIBUNNEWS.COM - Orangtua Nabila Azzahra, saudara kembar Nadya Tri Elvira akhirnya mengungkap alasan menyembunyikan status Nabila selama 16 tahun bahwa ia adalah anak angkat dan kembar tiga.
Diakui ayah angkat Nabila, Ramli Rakabaking Daeng Ngerang (57) dan istrinya Johra (56) setelah Nabila tak sengaja membaca sebuah pesan SMS yang diduga dari ibu kandungnya.
Namun, pesan tersebut hanya dikirim sekali saja, bertuliskan, "Aku rindu anakku".
Tetapi, hingga Nabila berusia 16 tahun, mereka tidak memberi tahu bahwa Nabila adalah anak kembar tiga.
Lalu, apa alasan kedua orangtua Nabila yang menyembunyikan statusnya sebagai anak angkat selama 16 tahun lamanya?
Ternyata tak lain karena tidak mau kehilangan sang buah hati satu-satunya walaupun Nabila adalah anak angkat.
Sebab Ramli dan Johra mengaku sudah menganggap Nabila sebagai anak sendiri dan tidak mau ditinggalkan apabila anak angkatnya tersebut mengetahui fakta yang sebenarnya.
Ayah angkat Nabila, Ramli mengatakan cerita bak sinetron ini berawal dari orangtua kandung Nabila yang sering mangkal di tempat usahanya.
"Saya punya ada usaha di Makassar, dia (ibu kandung Nabila) sering mangkal kalau pulang. Kebetulan dia kerja, lakinya tidak sanggup biayai dia (Nabila)," kata Rakabaking, dilansir kanal Youtube Gritte Agatha, Rabu (15/1/2020).
Menerima tawaran mengadopsi anak, Ramli langsung menanyakan kepada istrinya.
Hal itu dipaparkan pula oleh Johra.
"Ada yang nanya waktu mau pergi kerja. Dia bilang, ambil itu anakku, pelihara (tolong rawat),"
"Tunggu dulu, saya tanya dulu ibu di rumah," cerita Johra.
Setelah melihat bayi Nabila, Johra langsung menyetujui untuk mengambil dan merawat Nabila dari ibu kandungnya.
Namun, ternyata sebelum serah terima, Ramli sempat menegaskan status bayi Nabila untuk ke depannya kepada orangtua kandung Nabila.
"Tapi saya bilang, 'Ini maumu bagaimana saya sama saya? Saya sarankan sebagai anak kandung kita (kami) sendiri," papar Ramli kala itu kepada ibu kandung Nabila.
Ia pun sempat menegaskan kepada orangtua Nabila bahwa tidak akan mau menyerahkan Nabila jika esok bayi Nabila sudah besar.
"Di hari esok kamu ambil kembali, saya tidak mau," lanjut ayah angkat Nabila tersebut.
Lebih lanjut, ia mengatakan alasan tak mau menyerahkan bayi Nabila saat sudah besar tak lain karena merawat anak itu cukup susah.
Diketahui, sebelum mengambil dan akhirnya merawat bayi yang ia namakan Nabila, Johra mengaku belum mempunyai anak.
Maka bayi Nabila adalah anak satu-satunya walaupun ia bukanlah anak kandung.
Sementara dilansir Kompas.com (13/1/2020), Johra mengungkap pertemuannya pertama kali dengan bayi Nabila pada tahun 2003 silam.
Ia memberikan keterangan bahwa saat itu bayi Nabila sangat kecil, sebab terlahir prematur.
Berat badan bayi Nabila bahkan tidak mencapai 2 kilogram.
Ia mengambil dan merawat Nabila ketika bayi Nabila berusia satu bulan.
"Waktu pertama kali saya ambil sangat kecil bahkan di usia lima bulan bobotnya baru mencapai tiga kilo," kata Johra saat ditemui di kediamannya, Gowa, Sulawesi Selatan.
Ramli dengan Johra pun sempat kasihan karena melihat sang ibu kandung bayi Nabila saat itu mengalami keterbatasan ekonomi.
Diakui pertemuannya dengan bayi Nabila saat itu berada di sebuah kamar indekos berukuran 4x4 meter di sebuah gang sempit Jalan Kakatua, Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kalau ibunya saya kenal dan saya yang bawa istri saya ke kamar kostnya untuk mengambil Nabila," kata Ramli menjelaskan.
Pada 13 Maret 2003, ibu kandung Nabila melahirkan tiga anak kembar dan semuanya berjenis kelamin perempuan.
Karena tidak mempunyai biaya, ibu kandungnya tersebut hanya melahirkan di kamar indekos.
Namun, ketiga bayinya dirawat di rumah sakit.
Setelah sepakat mengadopsi, pasangan tersebut lantas memberikan nama Nabila Azzahra dan merahasiakan kepada Nabila soal orangtua kandungnya.
Tak terduga, pesan singkat yang tak sengaja dibaca Nabila yang diduga berasal dari ibu kandungnya tersebut membongkar status Nabila.
Hal in berlanjut dari kejadian viralnya utas Twitter dari kembaran Nabila bernama Nadya pada 6 Januari 2020 yang berhasil membongkar fakta di antara keduanya hingga akhirnya mereka bertemu langsung pada 14 Januari 2020.
"Saya menangis dan sempat tidak mau membeberkan rahasia yang selama ini kami pendam. Sebab, kami takut ia pergi dari kami dan kami tidak mau kehilangan Nabila," kata Johra sambil meneteskan air mata.
Sayangnya keberadaan ibu kandung Nabila hingga kini belum diketahui.
"Terakhir yang saya tahu ibunya itu merantau ke Papua dan setelah itu kami tidak pernah lagi bertemu," kata Ramli.
Menurut informasi yang didapatkan Johra, ibu kandung Nabila sudah meninggal akibat kanker rahim sejak tiga tahun lalu.
Tetapi informasi tersebut dikatakan belum valid.
(Tribunnews.com/Nidaul Urwatul W) (Kompas.com/Abdul Haq)