TRIBUNNEWS.COM - Mantan Anggota DPR-RI Roy Suryo angkat bicara terkait pemecatan Helmy Yahya sebagai Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI.
Menurutnya, ia menyayangkan adanya kisruh antar Dewan Pengawas dan Direktur Utama TVRI.
Mantan Menpora juga mengatakan kemungkinan konflik yang terjadi karena adanya pihak tertentu berbeda pandangan.
"Saya melihatnya konflik terjadi karena adanya pihak-pihak tertentu dalam internal TVRI yang tidak sepakat."
"Kemudian mereka membentuk 'kelompok' hingga Dewas bisa terbelah dengan direksinya, itu tidak bagus," ujar Roy Suryo kepada Tribunnews.com, Jumat (17/1/2020).
Menurutnya konflik yang berujung pemecatan Helmy Yahya bisa teratasi di Komisi 1 atau Menkominfo.
"Harusnya konflik itu bisa teratasi di Komisi I atau Menkominfo, saya sangat menyayangkan konflik ini terjadi," ujarnya melalui sambungan telepon.
Politisi Demokrat itu mengatakan TVRI mengalami perubahan yang progresif sejak dipimpin Helmy Yahya.
"Semasa saya di Komisi 1, sudah tampak bahwa TVRI yang dikenang 'jadul', ada perubahan progesif ditangan mas Helmy," katanya.
Pria yang lahir di Yogyakarta itu juga menyebut dugaan adanya kinerja Helmy Yahya yang tidak didukung di dalam internal TVRI.
"Kita tahu, tentu kinerja mas Helmy mungkin tidak serempak dengan di internalnya."
"Ada yang masih ingin tetap seperti dulu, itu adalah hal biasa, adanya pro dan kontra pasti terjadi," tambahnya.
Padahal, pria bernama lengkap Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo itu berujar TVRI mulai dicintai kembali oleh masyarakat.
"Karena mereka sudah mulai dicintai masyarakat, slogan mereka TVRI Kembali itu sudah mulai kembali ke masyarakat,"